ARTIS serba bisa Dorce Gamalama lebih populer dibanding Gunung Gamalama di Pulau Ternate, Maluku Utara (Malut). Padahal, Gamalama di belakang nama Dorce diambil dari nama gunung ini. Kisahnya, pada suatu waktu Dorce melakukan perjalanan ke Ternate bersama seniman Betawi (Alm) Benyamin Suaeb. Ia terinspirasi oleh nama gunung itu dan mengenakannya sebagai namanya.
Tapi, ini bukan cerita tentang Dorce Gamalama. Ini cerita tentang Gunung Gamalama. Gunung Gamalama adalah satu dari lima gunung api yang ada di Malut. Empat gunung lainnya adalah Gunung Gamkonora di Kabupaten Halbar yang meletus awal Juli 2007, Gunung Ibu, dan Gunung Dokona di Kabupaten Halut dan Gunung Kiebesi di Pulau Makian, Halsel. Gunung Gamalama pernah meletus pada tahun 1983.
Ada keindahan tersembunyi di balik gunung api ini. Mendaki Gunung Gamalama wisatawan tidak hanya akan disuguhi dengan pemandangan yang indah, tapi juga akan melihat sejumlah tempat unik di gunung itu, yang tak mungkin bisa ditemukan di tempat lain. Pemandangan indah yang dapat disaksikan saat mendaki di gunung yang terletak di Pulau Ternate, Maluku Utara (Malut) tersebut, di antaranya hamparan perkebunan cengkeh dan pala di sepanjang lerengnya.
Pulau-pulau yang ada di sekitar Pulau Ternate, seperti Pulau Maitara, Pulau Tidore, Pulau Halmahera dan laut biru yang mengelilinginya, juga akan menjadi pemandangan indah saat berada di puncak Gunung Gamalama. "Di saat berada di puncak Gunung Gamalama dan memandang laut biru serta pulau-pulau yang ada di sekitarnya, rasanya mau tinggal selamanya di puncak gunung itu," kata Rais (18), seorang warga Ternate.
Sedangkan tempat-tempat unik yang dapat disaksikan di gunung tersebut, di antaranya mata air di lekukan batu seluas loyang besar. Masyarakat setempat menyebut mata air dengan nama mata air abdas. Mata air abdas di gunung setinggi 1.700 meter tersebut sangat dikeramatkan oleh masyarakat Ternate. Airnya yang dingin diyakini masyarakat setempat dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Cara mengambil air di mata air abdas tersebut juga ada aturannya. Tidak boleh berebutan dan harus satu per satu saat mengambil airnya, selain itu setiap orang cukup mengambil satu botol. "Rasa air dari mata air abdas itu, nikmat sekali. Tidak sama rasanya dengan air minum biasa, termasuk air mineral sekali pun. Makanya masyarakat di sini menyamakannya dengan air zam-zam di Mekah," kata Rais.
Tempat lainnya yang juga bisa dilihat di gunung api yang masih aktif tersebut adalah kuburan yang sudah berusia ratusan tahun. Kuburan leluhur masyarakat Ternate tersebut sangat dikeramatkan. Tidak diketahui kenapa kuburan tersebut ada puncak Gunung Gamalama, apalagi gunung ini adalah gunung api yang masih aktif dan untuk mendaki dari bawah ke puncak, membutuhkan waktu sedikitnya enam jam.
Banyak masyarakat Ternate yang mendaki Gunung Gamalama dengan tujuan berziarah di kuburan tersebut. Di kuburan itu mereka berdoa dan memanjatkan berbagai keinginan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Tapi jangan salah menafsirkannya, Masyarakat tidak meminta kepada kuburan itu. Mereka hanya menjadikan kuburan itu tempat bedoa kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata seorang tokoh agama di Ternate, H. Usman.
Jumlah pendaki harus genap
Mendaki di Gunung Gamalama banyak pantanganya. Misalnya, dalam satu tim jumlahnya harus genap, Kalau ganjil bisa fatal karena salah satu di antaranya akan hilang dalam perjalanan. Begitu keyakinan masyarakat setempat. "Sebelum mendaki di gunung tersebut sebaiknya terlebih dahulu melakukan ritual "doa kie" atau doa gunung agar tidak mengalami halangan dalam perjalanan," kata seorang tokoh adat Kesultanan Ternate, H, Ridwan Dero.
"Jika saat mendaki di Gunung Gamalama terjebak kabut tebal, kita cukup mengumandangkan azan dan kabut itu akan hilang. Saya sudah beberapa kali membuktikan hal itu," kata Jafar, warga lainnya di Ternate.
Objek wisata Gunung Gamalama tersebut merupakan salah satu objek wisata andalan Malut untuk menarik sebanyak-banyaknya wisatawan mancanegara ke Malut pada Visit Indonesia Year (VIY) 2008 ini.
Bagaimana ke sana?
Untuk sampai ke Ternate, wisatawan dapat melalui jalur laut, dapat pula melalui jalur udara, Untuk jalur laut dapat menggunakan kapal penumpang PT Pelni, yang setiap mingggu ada yang singgah di Ternate. Sedangkan melalui jalur udara dapat menggunakan sejumlah maskapai penerbangan yang memiliki rute penerbangan ke Ternate, seperti Merpati dan Lion Air/ Ada tujuh penerbangan ke Ternate setiap hari.
Biaya transportasi ke Ternate juga tidak terlalu mahal. Kalau menggunakan kapal penumpang PT Pelni, untuk Jakarta - Ternate kelas wisata Rp 800.000, sedangkan tiket pesawat untuk rute yang sama sekitar Rp 1,5 juta. Untuk akomodasi, di Ternate banyak tersedia penginapan mulai dari wisma dengan tarif Rp 25.000 per malam sampai hotel bintang IV dengan tarif Rp 300.000 ke atas per malam. Restoran di kota ini juga banyak. (ANT)