Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sop Empal, Kelezatan Tiga Generasi

Kompas.com - 18/03/2008, 15:25 WIB

Empal daging barangkali hanyalah salah satu dari berbagai lauk lain sebagai "teman" menyantap sop, tetapi di rumah makan Warung Sop Empal, hidangan sop empal terasa gurih dan lembut di lidah.

Di Warung Sop Empal di Jalan Veteran, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ini empal daging sapinya sangat berbeda dibandingkan dengan empal di banyak tempat lain karena amat empuk.

Ny Haryoko mengatakan, pembuatan empal di warung makannya tidak berbeda dengan proses memasak empal yang sudah dikenal masyarakat luas. Secara umum, bumbu-bumbu yang dipakai pun sama, yaitu terdiri dari bawang merah, bawang putih, dan gula merah.

Kendatipun demikian, cita rasa sedap dari hidangan ini tidak hanya sekadar didapatkan dari mencampur bumbu. Untuk memasak empal dibutuhkan waktu cukup lama.

"Sebelum disajikan, empal harus dimasak selama satu hari sebelumnya," ujar Ny Haryoko yang memiliki nama kecil Riati ini beberapa waktu lalu.

Daging empal biasanya mulai direbus mulai pukul 10.00. Setelah satu hingga dua jam, sebagian kuah disisihkan untuk membuat sop. Sementara itu, daging pun terus dimasak bersama bumbu-bumbunya hingga pukul 17.00.

Berikutnya, dengan nyala api yang dikecilkan, empal terus dihangatkan hingga akan dimasak keesokan harinya. Selain itu, resep kelezatan empal ini juga terletak pada peralatan memasak yang dipakai.

"Agar bumbu-bumbunya lebih meresap, saya sengaja memakai tungku berbahan bakar arang," ujar Riati. Untuk menggoreng, Riati menggunakan kompor gas. Sebelum dihidangkan, potongan daging empal ini pun ditimbang.

Dalam setiap porsinya, pembeli akan menikmati setengah ons daging. Selebihnya, Riati mengaku tidak ada keistimewaan apa-apa pada sop yang dia hidangkan. Tampilan masakan ini pun terlihat begitu "minimalis".

Jika sop biasanya memakai sayuran wortel, kentang, kubis, atau bahkan ditambah dengan makaroni, hidangan dari warung Ny Haryoko ini hanya memakai kubis dan sedikit bihun. Soal ini, ibu dua anak ini tidak berniat menambah variasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com