Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (33)

Kompas.com - 21/04/2008, 07:27 WIB

                                                                                                                                                                [Tayang:  Senin - Jumat]


Kumis dan Balbal

Salju mulai mengguyur kota Bishkek, menyulap taman-taman cemara menjadi negeri Sinterklas. Anak-anak Rusia dengan riang membuat manusia salju. Kakek-kakek melintas pelan karena lapisan es yang licin sudah membungkus jalan setapak. Saya hanya bisa tertegun, karena celana jeans yang saya cuci dan jemur di luar sepanjang malam, kini jadi kaku seperti papan tripleks.

Musim dingin sudah datang di Kyrgyzstan. Setelah diguyur salju selama dua hari terakhir, matahari mulai menampakkan senyumnya. Kota yang sempat muram, dingin, dan kelabu, seketika menjadi penuh gairah.

Selain taman-taman yang dipenuhi para gadis muda yang sibuk berfoto di tengah lapisan salju, menggelincir di atas lapisan es, dan kakek-nenek yang berjalan-jalan menikmati segarnya udara bermandi sinar mentari, TSUM juga penuh sesak oleh pembeli.

TSUM adalah department store pusat, mal terbesar milik pemerintah di seluruh negeri. Mal berlantai tiga ini mungkin tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pertokoan di Jakarta, tetapi gedung ini cukup fenomenal di Kyrgyzstan. Mal ini adalah satu-satunya gedung di seluruh negeri yang memiliki eskalator, mungkin sudah ada sejak zaman Soviet. Eskalator tua dengan tangga yang tinggi-tinggi dan bersudut tajam, meluncur perlahan dengan suara berderik, seakan sudah tak kuat lagi membawa para pengunjung. Toko-toko tersebar di semua penjuru, mulai dari studio foto di bawah, baju-baju di lantai 2, hingga buku dan kaset CD di lantai atas.

Di halaman mal, kios-kios yang menawarkan kartu ucapan ulang tahun, natal, tahun baru, koran, buku, dan majalah berderet-deret, berhadap-hadapan dengan warung-warung kecil yang menawarkan bakmi laghman dan pangsit mantu. Memesan makanan di Kyrgyzstan, hitungannya bukan hanya per porsi, tetapi kita bisa memesan 0,5 dan 0,7 porsi nasi plov, misalnya. Belum lagi kita harus membayar 5% untuk biaya pelayanan. Di negara ini, semua bisa dihitung dengan tingkat ketelitian beberapa desimal.

Jalan Chuy, jalan utama di kota Bishkek, membentang lurus dari timur ke barat. Taman-taman berjajar sepanjang jalan. Mulai dari Taman Pahlawan Revolusi, Dubory, Ala Too, sampai Panfilov, semua dihiasi dengan patung-patung yang membangkitkan kebanggaan tentang masa lalu dan masa mendatang. Di antaranya, Patung Erkindik, artinya Kemerdekaan, berwujud malaikat terbang membawa matahari, menjulang tinggi memberi pencerahan ke seluruh negeri.

Di samping Erkindik berkibar tinggi bendera Kyrgyztan, berwarna merah bergambar matahari dengan 40 sudut. Di bagian tengahnya adalah siluet lubang matahari yang selalu ada di puncak yurt - tenda bangsa pengembara Kirghiz. Di bawah kibaran bendera, dua orang tentara berseragam, bertopi bulu tebal, berdiri tegak, setia menjaga tiang sepanjang hari. Ini pasti salah satu pekerjaan paling membosankan di dunia, berdiri tegap berjam-jam menjaga bendera di tengah lapangan.

Gedung-gedung berarsitektur Rusia berbaris sepanjang Jalan Chuy. Seperti ideologi sama rata sama rasa, gedung-gedung ini semuanya seragam berbentuk kotak-kotak balok. Hanya tinggi dan warnanya yang berbeda-beda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com