Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (89): Arranged Marriage

Kompas.com - 05/12/2008, 08:17 WIB
[Tayang:  Senin - Jumat]

Alangkah meriahnya pernikahan India, batin saya, ketika Ram menunjukkan foto-foto pernikahan kakaknya yang sampai mengundang 4.000 tamu dengan mas kawin sampai 10 lakh Rupee. Pernikahan akbar pangeran tampan dan putrid cantik seperti dalam fantasi negeri dongeng, atau imajinasi film Bollywood.

Saya sungguh mengagumi semangat bertualang Lam Li, si gadis Malaysia ini. Bukan hanya sebagai seorang perempuan seorang diri ia menempuh perjalanan darat dari negaranya, melintasi Indochina hingga ke Tibet, Nepal, sampai ke sini, hasratnya untuk selalu belajar, menjelajah, dan menemukan hal-hal yang baru sungguh luar biasa.

Lam Li mengajak saya menyusuri gang-gang kecil kota Jodhpur. Bukan hanya di daerah kota biru yang ramai dikunjungi turis, kami juga merambah jalan-jalan sempit di daerah kota, melintasi perkampungan, tempat pembuangan sampah, sampai mengunjungi rumah-rumah penduduk. Inilah sisi lain kota Jodhpur yang jarang dilihat turis asing, yang umumnya sudah cukup terpesona dengan benteng raksasa, istana mewah, dan birunya rumah-rumah. Tak banyak orang yang punya semangat bertualang seperti Lam Li, mencoba segala jenis makanan, memasuki semua gang dan jalan, bercakap dengan segala macam manusia.

Hingga tibalah kami berkenalan Ram, seorang pria Hindu yang mengajak kami masuk ke rumahnya. Kami sempat membuat keributan di dekat rumahnya. Belasan bocah kecil berteriak tanpa henti minta dipotret. Bukannya marah, Ram malah mengundang kami berdua, menyuguhi teh, dan serangkaian cerita menarik.

Berawal dari potret-potret keluarga di dinding, kami berbincang sampai mengenai pernikahan ala India. Baru-baru ini kakak Ram menikah. Kami ditunjuki koleksi foto pernikahan yang teramat mewah.

          “Lebih dari empat ribu tamu yang hadir,” seru adik ipar perempuan Ram dengan bangga.

Saya terkesima melihat kemegahan pernikahan itu Pengantin pria yang gagah dengan surban merah. Pengantin perempuan yang cantik dengan perhiasan emas dari ujung kepala sampai, sari warna merah yang anggun, dan tangan yang penuh coret-coretan henna. Belum lagi para tamu yang pakaiannya penuh warna-warni dahsyat – merah, kuning, hijau, biru, ungu, jingga, merah muda – perbendaharaan kata kita sampai tak cukup untuk menyebut semua warna yang ada.

Keluarga Ram memang bukan keluarga sederhana. Ia berasal dari kasta Brahmin, kasta tertinggi dalam sistem kemasyarakatan Hindu India. Ditambah lagi ayahnya menduduki posisi terpandang di kota itu.. Tak heran petinggi dan pejabat ikut hadir dalam perhelatan ini. Bahkan mas kawin yang dibayar pun katanya sampai sepuluh lakh – sejuta Rupee, dua puluh ribu dolar lebih.

Begitu penuh warna, sentuhan tradisi, kisah fantasi di balik sebuah pernikahan akbar ini. Tetapi pernikahan India tak selamanya penuh dengan fantasi dan mimpi indah. Jangan bayangkan film Bollywood yang penuh intrik percintaan, perpaduan kasih sepasang manusia, dan selalu diakhiri dengan happy ending pasangan bahagia menuju ke pelaminan. Dalam kehidupan yang nyata, bukan begitu ceritanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com