Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Kebo-keboan Akan Digelar Petani Alasmalang

Kompas.com - 05/01/2009, 17:52 WIB

BANYUWANGI, SENIN - Ritual 'kebo-keboan' sebagai ungkapan terima kasih hasil pertanian melimpah para petani di desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jatim, direncanakan digelar pada Minggu (11/1). Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, Hadi Sucipto, Senin (5/1), mengatakan, ritual 'kebo-keboan' yang dilakukan 18 pemuda desa setempat, sebagai wujud terima kasih pada Tuhan atas panen yang melimpah dan terhindar dari bahaya penyakit yang mematikan.

Tradisi 'kebo-keboan' dipercaya pertama kali digelar sekitar 300 tahun yang lalu. Buyut Karti, sang pencetus ritual mendapat wangsit melakukan "kebo-keboan". Pasalnya, desa Alasmalang saat itu sedang diteror pagebluk (wabah penyakit), siang sakit kemudian malam harinya meninggal.

'Kebo-keboan' berarti manusia menyerupai kerbau. Mulai dari memakai tanduk palsu, rambut dibuat gimbal dengan menggunakan tali rafia yang diberi arang, dan melumuri tubuh dengan arang serta lumpur.  Kerbau dipilih, karena membantu petani ketika membajak sawah. "Manusia kerbau" akan mengejar warga yang mengambil bibit padi yang akan ditanam. Konon bibit yang diambil bisa dijadikan tolak bala atau keselamatan.

Hadi menambahkan, pelaksanaan ritual 'kebo-keboan' pada tanggal 10 Muharam, karena dipercaya membawa berkah. "Awalnya ada prosesi selamatan di tengah jalan utama desa. Semua elemen masyarakat ikut terlibat saat selamatan memakan nasi tumpeng dan ayam panggang diberi urap," katanya.

Selanjutnya dilakukan ider bumi (keliling desa). Ada gadis yang divisualisasikan sebagai dewi sri (dewi kesuburan/padi) yang ditandu beberapa pengawal. Puluhan laki-laki bertubuh kekar dengan dandanan dan bertingkah aneh seperti kerbau, dihalau oleh para petani yang membawa hasil panennya. Suasana kian meriah karena diiringi alunan musik tradisional khas Using.

"Prosesi membajak sawah dan menanam bibit padi digelar di bagian akhir upacara. Ini bagian yang menarik. Para 'manusia kerbau' seperti kesurupan mengejar siapapun yang mengambil bibit padi yang ditanam. Bibit padi yang diambil dipercaya bisa digunakan sebagai tolak bala maupun keberuntungan," katanya.

Menurut Hadi, tradisi 'kebo-keboan' perlu dilestarikan. Ini aset Banyuwangi yang harus dilestarikan, seperti halnya tarian Gandrung, Seblang, dan petik laut. Tradisi kebo-keboan bisa mendatangkan wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara. Banyuwangi tidak hanya memiliki pantai Plengkung untuk berselancar dan gunung Ijen yang memiliki kawah mengandung belerang, tapi kaya akan tradisi kesenian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com