GRESIK, KOMPAS.com — Tumpahan minyak mentah di perairan Manyar Gresik yang oleh manajemen Hess Indonesia Pangkah Limited disebut hidrokarbon cair menyebabkan ular dan kepiting mati. Sejumlah mangrove dan batu di pantai juga menjadi berwarna coklat kehitaman.
Tumpahan itu diduga menyebabkan banyak biota laut mati. Ketua Paguyuban Nelayan Kali Mireng Arman meminta Hess Indonesia memberikan kompensasi ganti rugi. Bahkan sebelumnya nelayan sempat mengancam akan berunjuk rasa ke Hess.
Tumpahan minyak menyebabkan penghasilan nelayan menurun. Minyak tumpah di cekungan tempat berkumpulnya ikan. Selama wilayah itu tercemar, nelayan menggantung jaring sehingga nelayan tidak punya penghasilan.
Kepolisian Resor Gresik, Rabu (15/4), memeriksa dua karyawan Hess Indonesia Pangkah Limited, yakni SS dan JA, yang diduga berada lokasi saat terjadi tumpahan minyak. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Gresik Ajun Komisaris Fadli Widyanto menyatakan polisi akan memeriksa dua saksi lagi. "Saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka karena masih dilakukan pendalaman," kata Fadli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.