Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gowes Kuliner" yang Bikin Semangat

Kompas.com - 27/06/2009, 06:34 WIB
 
 

KOMPAS.com - Di antara trek-trek favorit sepeda gunung di pinggiran Jakarta, hal yang tidak terlewatkan adalah warung-warung makan tujuan para penggowes (biasa disebut goweser atau biker). ”Selain sehat bersepeda, yang juga penting adalah kulinernya,” kata Lutfhi Sulanjana, seorang penyepeda yang juga penyuka kegiatan alam bebas. Biasanya, dia bersama komunitasnya bersama-sama gowes di akhir pekan.

Warung-warung itu biasanya tidaklah seperti layaknya restoran. Untuk kawasan selatan Jakarta, sekitar kawasan Parung, Gunung Sindur atau JPG Jombang atau Cihuni, menu pujaan adalah nasi uduk. Di bilangan Rawa Kalong, Gunung Sindur Bogor, ada dua-tiga warung nasi uduk. Menu topnya: nasi uduk, telur dadar, tempe goreng, semur tahu atau telur.

Sarapan di warung nasi uduk juga menjadi ajang berkenalan dengan anggota komunitas sepeda lainnya.

Biasanya, sebelum melalap trek atau ngaprak, penggowes sarapan nasi uduk pakai telur dadar. Nasi ketan-kelapa muda tak kalah maknyus-nya. Cukup mengeluarkan kocek di bawah Rp 10.000, untuk kenikmatan menu khas itu. Jika disantap dengan teh manis panas, semangat pagi langsung menyala.

Selain sarapan bersama, satu hal juga yang membuat semangat menggowes menyala dan ingin cepat sampai adalah makan siang. Salah satunya, Warung Sop-sopan yang letaknya tidak jauh dari Puspitek Serpong, Tangerang. Dua jenis sop siap disantap: sop ayam dan sop daging sapi. Disajikan dalam panci-panci besar yang terjaga panasnya, pelanggan bisa memilih sop yang disukainya. Untuk sepiring nasi, semangkuk sop dan satu jenis lauk lain kita cukup menukarnya dengan belasan ribu rupiah saja. Orang biasanya memilih telur dadar gulung sebagai lauk tambahan menu sop ini.

”Rasanya seger dan bumbunya sangat terasa,” ujar Zulfikri, seorang penggowes di bilangan Pamulang. Lauk lainnya antara lain ikan bandeng goreng kering, udang tepung goreng, sampai ayam goreng.

Cobalah pula sayur besan di sejumlah warung makan di bilangan Parung, Bogor. Salah satunya di Warung Bu Yati, pinggiran Jalan Raya Parung Bogor. Sayang sayur besan ini jarang tersedia.

Konon sebenarnya sayur besan ini merupakan makanan spesial yang disajikan untuk menghormati tamu penting, sang besan, jika berkunjung. Sayuran ini menjadi sangat istimewa karena di dalamnya terdapat sejenis sayuran yang disebut tebu telur. Enak disantap bersama nasi panas, dengan lauk ikan asin gabus-gabusnya sebesar telapak tangan bayi—lengkap dengan lalapan dan sambal dadakan,

Jika ngetrek ke kawasan Tajur Halang, Bogor, Jawa Barat, tempat makan favorit pastilah si lontong laksa di Cijeruk. Menyantap lontong laksa yang dicampur dengan kunyit dan oncom bandung rasanya luar biasa nikmatnya. Warna kuah lontong laksa yang terlihat kuning membangkitkan nafsu makan. Tidak hanya para bikers, masyarakat yang melintasi jalan Cijeruk umumnya selalu menyempatkan diri menyantap lontong laksa. (ush/gun)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com