Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roy Tewas di Hari Terakhir MOS

Kompas.com - 16/07/2009, 08:29 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Kegiatan masa orientasi siswa (MOS) di sekolah memakan korban jiwa. Roy Aditya Perkasa (16), siswa baru SMAN 16 Surabaya, meninggal dunia saat menjalani hari terakhir MOS di sekolahnya, Rabu (15/7) sore. Alumni SMPN 35 itu meninggal setelah sempat dilarikan dan mendapat perawatan di RSI Jemur Sari sekitar pukul 16.00 WIB.

Menurut Kepala SMAN 16 Abu Djauhari, Roy meninggal dunia setelah secara mendadak tak sadarkan diri saat mengikuti MOS di aula sekolah. Saat itu semua siswa baru dikumpulkan di aula untuk mengikuti materi atraksi yang disajikan anggota OSIS. "Dia yang duduk bersama peserta lain tiba-tiba ambruk dan kencing di tempat, sekitar pukul 14.30 WIB," ujar Abu.

Panitia dan guru langsung membawa Roy ke ruang UKS dan menghubungi keluarganya. "Saat itu kondisinya kadang sadar dan bergerak-gerak, kadang diam, tapi matanya terus tertutup," papar Abu.

Setelah ibunya, Ny Mulyantini (50), datang ke sekolah, Roy dilarikan ke RSI Jemursari. Meski sempat mendapat perawatan, nyawa Roy tak tertolong dan ia mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 16.00 WIB setelah beberapa kali tarikan napasnya terdengar seperti orang mendengkur.

Isak tangis pun mewarnai suasana Instalasi Kedokteran dan Forensik (IKF) RSU Dr Soetomo Surabaya saat jenazah Roy menjalani otopsi. Ny Mulyantini terlihat terpukul. Dia meratapi kematian anak bungsu dari tiga bersaudara tersebut.

”Saya tidak menyangka secepat ini dia pergi. Karena saat berangkat ke sekolah dan selama ini dia juga tak punya penyakit apa-apa,” kata Ny Mulyantini didampingi suaminya, Saidi (60), purnawirawan TNI AL, warga Jl Flamboyan AH 16 Wisma Tropodo, Sidoarjo.

Sementara itu, Kepala SMAN 16 Abu Djauhari menegaskan, dalam pelaksanaan MOS di sekolahnya sama sekali tak diperbolehkan ada kekerasan atau hukuman fisik. Ia memaparkan, saat Roy pingsan, saat itu kegiatan siswa baru adalah menonton atraksi para siswa pengurus OSIS. “Saat itu ada spontanitas anak OSIS, mereka seperti emosi-emosian begitu, cuma sandiwara. Apakah dia (Roy) kaget atau bagaimana, kami tidak tahu,” kata Abu. Tapi yang mengherankan, menurut Abu dan beberapa guru, saat ambruk itu kondisi Roy kencing di celana.

MOS SMAN 16 diikuti 239 siswa baru. MOS berlangsung tiga hari. Hari pertama, Senin (13/7), siswa baru wajib mengikuti kegiatan dimulai pukul 06.00 hingga 13.00 WIB. Hari kedua, Selasa (14/7), peserta menjalani kegiatan pukul 05.30 hingga 13.00. Hari ketiga, Rabu (15/7), dimulai pukul 06.00 dan berakhir pukul 19.00 WIB dengan acara api unggun.

Kemarin, kegiatan MOS SMAN 16 diawali absensi di kelas pukul 06.00. Pemberian materi pertama tentang kepemimpinan dimulai pukul 07.00. Berikutnya diisi materi pengenalan komponen sekolah, pengenalan komponen OSIS dan program OSIS yang diselingi waktu istrahat, snack, dan ibadah.

Penutupan MOS dilaksanakan pukul 12.30 hingga 13.15. Setelah makan siang, kegiatan dilanjutkan pengumuman penghargaan dan atraksi. Pada sesi atraksi itulah Roy tidak sadarkan diri. Karena adanya peristiwa itu, rencana kegiatan MOS hingga malam hari dibatalkan. Seluruh siswa dipulangkan pukul 17.00.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com