Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surga Kupu-kupu di Maros

Kompas.com - 30/11/2009, 11:08 WIB

MAROS, KOMPAS.com — Taman Nasional Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu tempat wisata yang paling digemari wisatawan, baik lokal, nasional maupun mancanegara.
     
"Taman Nasional Bantimurung yang mempunyai banyak keunikan menjadikannya sebagai salah satu tempat tujuan wisata maupun rekreasi," kata petugas Taman Nasional Bantimurung, Abidin di Maros, Minggu (29/11).
     
Ia mengatakan, Taman Nasional Bantimurung merupakan taman wisata alam yang paling membanggakan masyarakat Sulawesi Selatan. Karena lokasinya terdapat di lembah bukit kapur yang curam dengan vegetasi tropis.
     
Tidak heran, kawasan ini juga menjadi area pertambangan batu kapur sebagai bahan baku semen. Sayangnya, aktivitas seperti ini jika terus dilanjutkan akan sangat merusak alam dan potensi wisata itu sendiri.
     
Taman Alam Bantimurung juga terkenal dengan air terjun, gua, dan kupu-kupunya. Tempat ini hanya berjarak lebih kurang 30 kilometer (km) dari Kota Makassar.
     
Abidin menjelaskan, jenis kupu-kupu di museum kupu-kupu Bantimurung juga memliki dua buah gua yang bisa dimanfaatkan sebagai wisata minat khusus, Gua Batu, dan Gua Mimpi.
     
"Bantimurung dikenal sebagai surganya kupu-kupu karena semua spesiesnya ada di sini. Sedikitnya ada 20 spesies kupu-kupu yang dilindungi pemerintah dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No 7/1999," katanya.
     
Beberapa spesies unik hanya terdapat di Sulsel, yaitu Troides helena Linne, Troides hypolitus Cramer, Troides haliphron Boisduval, Papilo adamantius, dan Cethosia myrana.
     
Ia mengatakan, pada 1856-1857 Alfred Russel Wallace menghabiskan sebagian hidupnya di sini untuk meneliti berbagai jenis kupu-kupu. "Wallace menyatakan Bantimurung merupakan ’The Kingdom of Butterfly’ (kerajaan kupu-kupu)," katanya.
     
"Karena itu, berdasarkan penelitian orang Inggris ada 150 spesies kupu-kupu di sini dan inilah yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com