Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Baru di Solo

Kompas.com - 15/01/2010, 14:10 WIB

Peta kuliner Solo berubah lagi. Seperti telah saya duga sejak beberapa tahun yang silam, pelan-pelan tetapi pasti, Solo sedang menyejajarkan dirinya dengan Yogyakarta sebagai tujuan wisata - khususnya wisata kuliner. Perubahan dan pembaruan yang dilakukan Walikota Joko Widodo telah menjadi pemicu yang efektif bagi dinamika peta kuliner Solo.

Memang, ada beberapa yang mati – seperti Kafe Solo dan Hughess di Jalan Dr. Rajiman. Tetapi, yang tumbuh baru jauh lebih banyak daripada yang hilang.

Saya awali laporan ini dengan kunjungan ke Soga, sebuah fine-dining restaurant yang berada di samping belakang Museum Batik Danarhadi (juga merangkap toko batik dan demo produksi batik) di Jalan Slamet Riyadi.

Restoran ini merupakan bangunan samping dari Dalem Wuryaningratan – sebuah rumah pangeran yang dibeli oleh pemilik Danarhadi, dan dipugar secara elok. Dalem Wuryaningratan sendiri merupakan showcase yang perlu dikunjungi, dan sering dipakai untuk perhelatan pribadi. Bulan Desember yang lalu, Santosa Dullah – pemilik Danarhadi, yang juga bergelar Kanjeng Pangeran – mengundang 400 temannya ke Dalem Wuryaningratan untuk merayakan ulang tahunnya.

Soga ditata dengan arsitektur interior yang cantik dan berselera tinggi. Renate, manajernya yang cantik dan anggun, membuat para tamu semakin betah berlama-lama menikmati kemewahan restoran itu. Selain sajian internasional, Soga juga menyuguhkan masakan Jawa. Yang sempat saya cicipi adalah gado-gado sebagai appetizer, dan rawon bakar sebagai main course.

Gado-gadonya ditampilkan dengan cantik. Tauge, kacang panjang, dan irisan wortel dibungkus dalam gulungan kol, sehingga penampilannya mirip lumpia atau popiah. Setelah dipotong diagonal, disiram sambal kacang yang legit. Penampilan maupun citarasanya perlu diacungi jempol.

Rawon bakarnya juga unik. Ini tampaknya terinspirasi oleh sop buntut goreng dan sop buntut bakar yang kini sedang naik daun. Daging rawon irisan besar diangkat dari kuahnya, lalu di-grill sebentar. Garing di luar, mak nyuss di dalam karena empuk dan resapan bumbunya yang mantap. Kuah rawonnya pun patut dipuji.

Ternyata, hanya beberapa bulan sebelum Soga hadir, sebuah fine-dining restaurant lain sudah terlebih dulu meramaikan cakrawala kuliner Solo. Namanya Goela Kelapa, berlokasi di dekat Stadion Manahan.

Harus diakui, dari segi penataan eksterior, interior, maupun table setting, Soga setingkat di atas Goela Kelapa. Di pintu depan Goela Kelapa, para tamu disambut oleh seorang serdadu kompeni lengkap dengan senapan laras panjang antik.

Makanan yang disajikan Goela Kelapa pun menu djadoel. Ada semur lidah yang di masa lalu merupakan hidangan istimewa di rumah keluarga-keluarga kaya. Ada pare yang ditumis dengan teri. Garang asemnya pun cukup autentik, mengikuti gagrak Kudus yang tanpa santan. Padahal, di Solo biasanya garang asem diberi sedikit santan, atau malah ditambah kocokan telur ayam.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

    Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

    Jalan Jalan
    Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

    Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

    Travel Update
    Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

    Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

    Jalan Jalan
    Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

    Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

    Travel Update
    The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

    The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

    Jalan Jalan
    Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

    Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

    Travel Tips
    Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

    Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

    Travel Update
    Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

    Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

    Travel Update
    13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

    13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

    Travel Update
    Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

    Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

    Travel Update
    Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

    Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

    BrandzView
    Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

    Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

    Travel Update
    Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

    Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

    Travel Update
    ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

    ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com