Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Sikuai, Membuai tapi Terbengkalai

Kompas.com - 08/05/2010, 16:39 WIB

BUTUH waktu sekitar 50 menit, jika cuaca sedang bagus, untuk menuju ke Pulau Sikuai yang terletak di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat. Perjalanan menuju Pulau Sikuai bisa ditempuh dari Dermaga Wisata Bahari dengan menumpang speed boat milik PT Abadi Wijaya yang memiliki dan mengelola satu-satunya resor di pulau itu, yakni New Sikuai Island Resort.

Pengunjung dapat pula menyewa kapal milik nelayan dari Pelabuhan Bungus, yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Padang ke arah selatan. Setiba di Pulau Sikuai, pengunjung tetap harus membayar Rp 50.000 kepada pengelola pulau, yakni New Sikuai Island Resort.

Namun, informasi menuju dan selama berada di pulau itu teramat sulit didapat. Bahkan, petunjuk untuk menuju Dermaga Wisata Bahari pun tidak ada.

Ketiadaan terminal bus dan angkutan kota di Padang menjadi sebab utama. Tempat mangkal bemo di Pasar Raya, Padang, juga sudah tidak ada lagi. Lagi pula, bemo yang beroperasi lebih sering mengangkut barang ketimbang orang. Akhirnya, ojek sepeda motor menjadi satu-satunya alat transportasi dengan tarif Rp 5.000 menuju ke Dermaga Wisata Bahari setelah berputar-putar nyaris selama satu jam di kawasan Pasar Raya yang tidak tertata.

Butuh biaya Rp 250.000 untuk ikut menumpang speed boat milik PT Abadi Wijaya. Biaya itu termasuk tiket pergi-pulang dan jatah makan siang.

Jika menyewa kapal milik nelayan, harganya berkisar Rp 200.000.

Jika hendak menginap, terdapat tidak kurang dari 54 bangunan resor. Tarif semalam Rp 800.000 hingga Rp 4 juta. Ada lima jenis kamar dengan tarif berbeda yang ditawarkan.

”Belum pernah terjadi ada pengunjung datang ke sini dan tidur di tenda,” kata Hadi (20), pegawai New Sikuai Island yang hampir dua tahun bekerja di pulau itu.

Kendala listrik

Namun, listrik menjadi kendala utama bagi pengunjung. Pukul 08.00 hingga 17.00 listrik dari generator dimatikan. ”Semestinya mereka menggunakan listrik tenaga surya dan membangun resor yang atapnya lebih tinggi sehingga tidak perlu AC yang butuh banyak energi. Pengunjung tidak butuh AC. Asalkan ada udara segar masuk, itu sudah cukup,” ujar Neil (32), pengunjung asal Kanada.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com