Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengarungi Hutan Mangrove di Bedul

Kompas.com - 06/06/2010, 17:18 WIB

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Tempat wisata yang satu ini terbilang baru di Jawa Timur. Namanya baru dikenal dalam setahun terakhir. Wisata Pantai Bedul, demikian namanya. Kadang kala ditambahi dengan wisata Mangrove Blok Bedul.

Wisata Mangove Bedul berada di Dusun Bloksolo, Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi. Nama itu tidaklah berlebihan. Wisatawan yang berkunjung ke tempat itu akan menjumpai ribuan pohon Mangrove atau bakau.

Sejauh mata memandang, hutan mangrove itu menaungi perairan Blok Bedul. Blok Bedul merupakan daerah hilir dari DAS Stail. Aliran sungai itu membentuk rawa air payau. Warga sekitar menyebut kawasan ini dengan segara anakan.

Wilayah ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP). Wisata Mangrove Bedul memang terletak di tengah-tengah antara pantai Grajagan dan Purwo serta Plengkung (G-Land).

Sejak awal tahun 2009 lalu, geliat wisata pantai ini semakin dikembangkan. Meskipun kini, pengelola wisata ini masih terus mengembangkan untuk memuaskan pengunjung. Berada di wilayah selatan kota Banyuwangi, akses menuju kawasan ini kini sangat mudah.

Jalan menuju tempat wisata ini merupakan jalan hotmix. Meski harus menembus hutan milik Perhutani, kendaraan roda empat dengan mudah melewatinya hingga di tempat parkir wisata Mangrove Bedul.

Menurut pemandu wisata, Fitria Agustina, sejak dikenal setahun ini, jumlah pengunjung makin banyak. "Apalagi kalau hari libur atau akhir pekan, pengunjungnya ratusan," ujarnya.

Wisatawan tidak akan rugi untuk mampir ke Mangrove Bedul. Wisata edukasi, rekreasi dan juga petualangan menanti. Tempat itu sangat cocok bagi dunia pendidikan. Mangrove, seluk-beluknya dan juga anek ragam hayati baik flora dan fauna bisa dipelajari di Bedul.

Pada tahun 2009, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Balai Pengelolaan Mangrove Wilayah I - Departemen Kehutanan menanam 25 ribu batang bibit mangrove di kawasan tersebut.

Selain tentunya, rimbunnya hutan mangrove sudah menanti mata wisatawan. Ada empat jenis bibit yang ditanam yakni Sonneratea Casiolaris, Cariops Sp, Bruguera Sp dan Rizhophora Sp.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com