Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meniti Perjalanan Shanxi

Kompas.com - 11/06/2010, 15:46 WIB

KOMPAS.com — Setelah menyambangi Mongolia, perjalanan menuju China utara biasanya juga disertai ke Shanxi. Provinsi dengan ibu kota Taiyuan yang telah berusia 2.400 tahun itu terkenal akan kecantikan alam dan peninggalan sejarah yang tersebar di tiap titiknya.

Kota yang biasa dikunjungi tak lain adalah Datong, kota kedua terbesar di Shanxi. Bersiaplah terkagum-kagum memandangi pahatan-pahatan Buddha yang terdapat di Gua Yungang Clan yang merupakan salah satu pahatan yang paling terkenal, sekaligus terluas di China. Pahatan ini diprediksi telah berusia 1.500 tahun dan mengandung ajaran-ajaran Buddha.

Yang tak kalah unik adalah Hengshan Suspending Temple. Berbeda dengan kuil biasanya, kuil ini dibangun di tepi Gunung Heng dan memiliki ruangan-ruangan yang dihubungkan oleh koridor yang berliku-liku di sepanjang tebing.

Tak jauh dari Datong terdapat Yingxian Wooden Pagoda, sebuah pagoda kayu yang telah berusia 850 tahun. Dengan tinggi lebih dari 67 meter, pagoda ini dibuat dengan kayu, tanpa menggunakan paku sama sekali.

Dari Datong, perjalanan bisa dilanjutkan ke Wutaishan, salah satu tempat ziarah agama Buddha yang terkenal.Yang dituju antara lain Buddha Summit, yakni kuil suku Tibet yang telah berusia 1.500 tahun dan Kuil Xiantong yang tak lain kuil Buddha tertua di Wutaishan, dibangun pada tahun 68.

Kota Pingyao yang bersebelahan dengan Taiyuan pun tak kalah mengasyikkan. Inilah kota yang mendapat predikat kota warisan budaya dari UNESCO pada tahun 1997. Pada masa dinasti Ming dan Qing (abad 17), kota ini merupakan pusat perdagangan yang maju.

Kebesaran kedua dinasti itu bisa ditilik di Kota Tua yang masih dikelilingi Benteng Kota. Ada pula YaYi yang merupakan bangunan bekas penjara dan masih memperlihatkan alat-alat yang digunakan untuk mengeksekusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com