Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cokelat, Rumit Buatnya, Cepat Makannya

Kompas.com - 03/08/2010, 17:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang menyukai cokelat, baik berupa minuman, kue, atau permen. Selain lezat, cokelat mengandung antioksidan dan flavonoid yang berguna mencegah radikal bebas. Keduanya bahan penting bagi aspirin dan mencegah penggumpalan darah. Namun, untuk menikmati sekeping cokelat, ternyata perlu proses panjang dan rumit. Mulai dari penananam pohon cokelat, memetik buah, memilah biji, menumbuknya hingga halus, dan mengirimnya ke seluruh dunia.

"Membuat cokelat perlu ketelitian, konsentrasi, dan yang terpenting temperatur yang tepat," kata Laurent Bernard, Chocolatier asal Perancis dalam media workshop di Restoran Emilie, Jalan Senopati 39, Jakarta Selatan, Selasa ( 3/8/2010).

Menurut Bernard, untuk melelehkan kepingan dark cokelat perlu suhu 45 derajat Celcius. Lebih baik melelehkannya di microwave ketimbang mengetim karena jika memakai cara tim, uap air kemungkinan masuk ke cokelat dan merusak tekstur serta rasanya.

Sebelum membentuk menjadi praline atau ganache, cokelat leleh harus mencapai suhu 28 derajat Celcius. Untuk mendinginkannya, cokelat leleh dituang ke meja marmer dan mengaduknya dengan spatula dan triangle. Proses itu disebut marbling karena berlangsung di atas marmer.

Jika suhu telah pas, baru dapat menuangkannya ke dalam cetakan. Ketika tepian bentuk praline telah mendingin dan mengeras, baru dapat mengisinya dan menutupnya dengan lapisan cokelat. Dibekukan kembali dan setelah mengeras tinggal mengeluarkannya dari cetakan.

"Jika suhu tidak pas, penampilan cokelat akan kusam, tidak mengkilat. Itu sebabnya perlu konsentrasi dan ketekunan. Kalau pun ada alat untuk mengukur suhu, itu hanya untuk membantu mempercepat proses pada masa sekarang. Tanpa ada alat itu pun tetap dapat membuat cokelat, hanya perlu penglihatan dan merasakan. Namun, itu perlu pengalaman bertahun-tahun," kata Bernard yang membuka gerai di Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com