Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelesir di Kawasan Cikini

Kompas.com - 20/09/2010, 15:40 WIB

Sejak zaman Belanda, kawasan Cikini menjadi salah satu kawasan yang sohor sebagai tempat tujuan rekreasi, dengan Kebun Binatang Cikini sebagai pusatnya. Kini, kawasan yang termasuk Kecamatan Menteng itu masih jadi salah satu sentra kuliner dan Taman Ismail Marzuki sebagai tempat wisata termasuk Planetarium.

Sebelum menjadi Taman Ismail Marzuki (TIM), tanah itu dipakai sebagai Kebun Binatang Cikini sejak 1864. Tidak hanya itu. Belanda juga membangun kolam renang dan berbagai lapangan untuk aktivitas olahraga.

Dengan taman dan kebun binatang, Cikini menjadi tempat wisata favorit sejak zaman Belanda. Firman Lubis, salah satu pria kelahiran Menteng, masih mengalami masa-masa ketika orang memadati Kebun Binatang Cikini saat liburan.

”Kalau ada liburan, semisal libur Lebaran, Kebun Binatang Cikini pasti sesak dengan pengunjung,” kenang Firman. Kenangan Firman itu masih terulang saat ini di Kebun Binatang Ragunan.

Tahun 1960-an, Kebun Binatang Cikini dipindahkan ke Ragunan, sementara bekas tanah kebun binatang dijadikan kompleks seni bernama Pusat Kesenian Jakarta TIM.

Salah satu tempat yang hingga kini masih menjadi magnet wisata di Jakarta adalah Planetarium, yang mulai dibangun awal tahun 1967. Setelah sempat mandek beberapa tahun, Planetarium bisa dinikmati umum sejak 1 Maret 1969.

Di sepanjang Jalan Cikini banyak beragam jenis restoran. Menariknya, sebagian besar pemilik toko masih menempati bangunan lama lengkap dengan menu turun-temurun.

Salah satu tempat legendaris di Cikini adalah toko kue Tan Ek Tjoan di Jalan Cikini Raya Nomor 61. Toko yang merupakan cabang dari toko serupa di Bogor ini berdiri di Cikini sejak 1958. Kendati di kanan-kiri toko ini ada toko roti, pembeli tetap saja memilih kue Tan Ek Tjoan.

”Rasanya tetap sama sedari dulu. Nikmat untuk teman minum kopi,” ucap Ilham, salah satu penggemar Tan Ek Tjoan.

Di situ, ada juga beragam jenis roti dengan rasa tertentu, seperti roti cokelat, nogat, dan gambang. Beragam kue seperti risoles, croissant, dan tart juga dijual di situ. Ada pula jajanan lawas seperti ting-ting jahe, alba pastiles, atau kue satu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com