Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karnaval Tanpa Ciri Khas

Kompas.com - 30/09/2010, 16:08 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS - Perhelatan Jogja Java Carnival sejak 2008 dinilai belum layak menyandang status sebagai ikon pariwisata Yogyakarta. Selain kekurangan berbagai prasarana pendukung, JJC terkendala masalah pokok tema spesifik sebagai ciri khas karnaval Yogyakarta.

Hal itu dikemukakan Guru Besar Arsitektur dan Perencanaan Pariwisata Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Wiendu Nuryanti, Rabu (29/9/2010), menanggapi akan digelarnya JJC ke-3 sebagai puncak rangkaian HUT Kota Yogyakarta (16 Oktober).

Penyelenggaraan karnaval tanpa konsep jelas berbahaya karena kontraproduktif. "Harus dicari hal apa yang mau diangkat seperti Solo yang dengan batik (Solo Batik Carnival) atau Jember dengan fesyen (Jember Fashion Carnival)," kata Wiendu.

Kedua karnaval tersebut sukses mengangkat nama dan menjadi ikon kegiatan wisata. Hal sebaliknya terjadi di dua kali JCC. Karnaval tidak fokus pada tema tertentu karena hanya mencampuradukan berbagai atraksi kesenian dan kebudayaan. "JCC kurang "nyantol" di benak. Harus ada karakteristik yang membedakan dengan karnaval lain," kata peneliti Pusat Studi Pariwisata UGM, Singgih Widodo.

Untuk urusan konsep karnaval ini, Wiendu melihat, Yogyakarta "kecolongan" dari Solo yang lebih dahulu mengangkat batik sebagai tema. Ia menyarankan Yogyakarta mengangkat hal lain untuk dijadikan tema karnaval atau meniru mengangkat batik yang juga kaya ragamnya di Yogyakarta.

"Tidak masalah sama dengan Solo. Nanti tinggal bersaing dan dilihat saja mana yang lebih bagus. Kalau saat ini, JJC belum layak menjadi ikon pariwisata yang bisa mengangkat Yogyakarta," kata Wiendu.

Belum pernah ada

Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Yogyakarta, Yulia Rustiyaningsih justru merasa tiga konsep yang diusung JJC sejak 2008 belum pernah ada di kota lain. Ketiga konsep itu ialah night carnival (karnaval malam), street performance (pertunjukan jalanan), dan mobile floating (panggung berjalan).

Ketua Tim Kreatif JJC 2010 Altianto mengakui, JJC masih dalam proses pengembangan hingga memenuhi misinya menjadi karnaval berkelas internasional seperti yang diimpikan Pemerintah Kota Yogyakarta. "Ini proyek jangka panjang," katanya.

Ia mengakui, Yogyakarta tidak memiliki tiga fondasi dasar yang bisa mendukung pergelaran karnaval, yakni tradisi karnaval, sistem karnaval, dan infrastruktur karnaval. (ENG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bebas Visa Kunjungan Ditargetkan Rampung Sebelum Pemerintahan Jokowi Berakhir

Bebas Visa Kunjungan Ditargetkan Rampung Sebelum Pemerintahan Jokowi Berakhir

Travel Update
Malam Satu Suro, Lebih dari 19.000 Orang Kunjungi Pantai di Bantul

Malam Satu Suro, Lebih dari 19.000 Orang Kunjungi Pantai di Bantul

Travel Update
Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau akan Terbit Juli 2024

Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau akan Terbit Juli 2024

Hotel Story
Cara Menyelamatkan Diri dari Rip Current yang Mematikan

Cara Menyelamatkan Diri dari Rip Current yang Mematikan

Travel Tips
Sejarah Kebo Bule, Pemimpin Rombongan Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Surakarta

Sejarah Kebo Bule, Pemimpin Rombongan Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Surakarta

Hotel Story
Tarif Shower dan Locker di Stasiun Gambir, Pasar Senen, dan Selasar Malioboro

Tarif Shower dan Locker di Stasiun Gambir, Pasar Senen, dan Selasar Malioboro

Travel Update
17 Tempat Wisata di Bangka Belitung Dilengkapi WiFi Gratis

17 Tempat Wisata di Bangka Belitung Dilengkapi WiFi Gratis

Travel Update
Kolaborasi dengan Traveloka, Katalis Gelar Pelatihan Literasi Digital bagi Industri Pariwisata

Kolaborasi dengan Traveloka, Katalis Gelar Pelatihan Literasi Digital bagi Industri Pariwisata

Travel Update
Air Danau Kelimutu di Ende Berubah Warna, Wisatawan Dianjurkan Jaga Jarak

Air Danau Kelimutu di Ende Berubah Warna, Wisatawan Dianjurkan Jaga Jarak

Travel Update
Hotel di Mangga Dua Tawarkan Kegiatan Ramah Lingkungan untuk Anak

Hotel di Mangga Dua Tawarkan Kegiatan Ramah Lingkungan untuk Anak

Hotel Story
AirAsia Terbang dari Kuala Lumpur ke Labuan Bajo per 3 September

AirAsia Terbang dari Kuala Lumpur ke Labuan Bajo per 3 September

Travel Update
Lokasi Bekas Pembongkaran Lapak PKL Puncak Bogor Akan Diubah Jadi Jalur Pedestrian dan Taman

Lokasi Bekas Pembongkaran Lapak PKL Puncak Bogor Akan Diubah Jadi Jalur Pedestrian dan Taman

Travel Update
5 Tips Mendaki Bareng Anak, Simak Sebelum Naik Gunung

5 Tips Mendaki Bareng Anak, Simak Sebelum Naik Gunung

Travel Tips
Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Surakarta, Kebo Bule Jadi Ikon

Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Surakarta, Kebo Bule Jadi Ikon

Travel Update
Kirab Pusaka Malam 1 Suro Mangkunegaran, Saat Ratusan Orang Berjalan dalam Keheningan

Kirab Pusaka Malam 1 Suro Mangkunegaran, Saat Ratusan Orang Berjalan dalam Keheningan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com