Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kaitan HIV dengan Resistensi Insulin

Kompas.com - 24/11/2010, 15:12 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Para ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington menemukan penyebab mengapa begitu banyak orang yang terserang virus HIV mengalami resistensi insulin yang memicu diabetes dan penyakit jantung.

Menurut mereka, masalahnya terletak pada obat yang mencegah perkembangan AIDS dan memperpanjang umur pasien HIV. Para ilmuwan berharap, penemuan itu akan membuka jalan bagi pengembangan obat antiviral yang lebih aman.

Riset, yang dipublikasikan bulan ini dalam Journal of Biological Chemistry, menunjukkan, obat inhibitor protease HIV secara langsung mengganggu pengendalian kadar gula darah dalam tubuh. Hal ini memicu resistensi insulin, kondisi yang terjadi saat tubuh memproduksi insulin dalam jumlah cukup tetapi tidak digunakan dengan tepat.

Paul Hruz, guru besar pediatrik dan biologi pada Fakultas Kedokteran itu, memimpin sebuah tim yang menemukan inhibitor protease generasi pertama, termasuk obat ritonavir, sebuah protein yang mengangkut glukosa dari darah ke dalam sel yang memerlukan. Hal itu menaikkan kadar gula darah, sebuah pertanda dari diabetes.

"Laboratorium kami menemukan bahwa salah satu efek dari obat ini akan menghambat transportasi glukosa, salah satu langkah paling penting dalam cara kerja insulin. Kini kami menemukan mekanisme utamanya, kami akan mencoba untuk mengembangkan obat baru yang mengobati HIV tapi tidak menyebabkan diabetes," katanya.     

Hruz mengatakan sekitar 25 persen pasien HIV mengalami diabetes. Tim tersebut bekerja dengan sebuah pengembang obat untuk menciptakan sebuah obat baru HIV yang juga tidak menyebabkan virus itu menjadi resisten.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang bagian utama sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan tubuh terbuka terhadap serangan infeksi dan penyakit termasuk AIDS, yang merupakan tahap akhir dari penyakit tersebut.

Pemerintah AS memperkirakan terdapat lebih dari 56.000 kasus baru HIV setiap tahun dan lebih dari 25 juta orang meninggal akibat AIDS sejak penyakit itu pertama kali ditemukan oleh Pusat untuk Kendali Penyakit AS pada 1981.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

    Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

    Jalan Jalan
    Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

    Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

    Travel Update
    Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

    Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

    Jalan Jalan
    Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

    Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

    Travel Update
    The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

    The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

    Jalan Jalan
    Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

    Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

    Travel Tips
    Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

    Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

    Travel Update
    Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

    Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

    Travel Update
    13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

    13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

    Travel Update
    Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

    Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

    Travel Update
    Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

    Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

    BrandzView
    Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

    Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

    Travel Update
    Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

    Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

    Travel Update
    ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

    ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com