Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Kidul Gelar 150 Pesta Adat

Kompas.com - 24/11/2010, 19:30 WIB

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Setiap desa di wilayah Kabupaten Gunung Kidul masih mengukuhi pelestarian adat tradisi. Dalam satu tahun, minimal terdapat 150 titik pelaksanaan pesta adat. Pelestarian budaya diyakini bisa memperkokoh persatuan serta menanamkan jiwa gotong royong di tengah kehidupan bermasyarakat.

Menurut Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunung Kidul, Supriyanto, pelestarian pesta adat tersebut merupakan wujud penghormatan terhadap tradisi peninggalan leluhur. Tiap desa di Gunung Kidul memiliki perhitungan waktu yang berbeda-beda untuk pelaksanaan pesta adat sehingga tidak serempak.

Beragam pesta adat yang masih dikukuhi antara lain adalah bersih desa, labuhan laut, hingga ruwatan. Hingga kini, hanya sekitar 10 agenda budaya dari total lebih 150 agenda yang telah dikemas menjadi sajian pariwisata dalam wujud desa budaya. Kekayaan desa budaya Gunung Kidul yang telah dikemas menjadi obyek wisata antara lain di Desa Karangrejek, Kemadang, dan Nglanggeran.

Acara adat di Gunung Nglanggeran, Desa Nglanggeran, Patuk, misalnya, akan digelar selama tiga hari sejak Sabtu (27/11/2010) dengan acara seperti kirab budaya, kesenian tayup, dan campursari. Pada saat yang bersamaan, warga di Desa Pundungsari, Semin juga menggelar upacara sadranan. "Tingginya biaya dikesampingkan demi pelestarian budaya," ujar Supriyanto, Rabu (24/11/2010).

Sebelumnya, nelayan di Pantai Gesing juga menggelar upacara labuhan di laut selatan Gunung Kidul. Menurut Nelayan Pantai Gesing Supadiono, upacara labuhan tersebut digelar demi keselamatan nelayan ketika melaut. Apalagi, saat ini nelayan di Pantai Gesing sedang memasuki masa paceklik ikan.

Pada awal Desember ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunung Kidul berencana akan membuka pameran adat budaya di Pantai Kukup. Pameran selama tiga hari ini menampilkan kekayaan adat budaya dari 50 desa di Gunung Kidul dengan target 5.000 pengunjung. Pameran sengaja digelar di kawasan pantai untuk semakin menarik minat wisatawan.

"Semarak kegiatan budaya jelang akhir tahun semakin meriah dengan pagelaran budaya adat ruwatan pada malam tahun baru. Beragam upacara adat digelar, termasuk pagelaran wayang kulit semalam penuh. Agar adat tradisi tidak diabaikan di tengah kemajuan zaman," tambah Supriyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com