Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Akan Punya KA Wisata

Kompas.com - 27/12/2010, 16:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bali akan memiliki kereta api sebagai transportasi massal jalur darat. Kereta api tersebut akan mendukung sektor pariwisata Bali. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU antara Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Bali, dan PT Kereta Api Indonesia di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (27/12/2010).

"Transportasi udara kurang memadai untuk memenuhi kebutuhan pariwisata Bali," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar. Kereta api bisa membantu mengurangi tekanan pada jalan darat di Pulau Bali.

Hal senada juga diungkapkan Menbudpar Jero Wacik. Menurut Jero, jalanan Bali Selatan saat ini sangat macet. Kemacetan menjadi makanan sehari-hari untuk kawasan yang padat tempat wisata dan hotel tersebut. Karena itu, kereta api menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan di Bali. Kereta api juga menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun asing.

"Kereta api yang dikembangkan untuk pariwisata di Bali adalah yang pertama," kata Menteri Perhubungan Freddy Numberi.

Di Kalimantan, juga dikembangkan jalur kereta api namun tujuannya adalah untuk batu bara. Ia berharap jangka panjang proyek ini bisa ditiru daerah-daerah lain untuk mengembangkan pariwisata.

Selain itu, keadaan Bali Selatan yang menjadi pusat wisata dan tambang dollar sangat berbeda dengan Bali Utara yang masih banyak pengangguran. Dengan adanya kereta api yang akan menghubungkan Bali bagian selatan dengan bagian utara, maka terjadi pemerataan persebaran wisatawan.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Firmansyah Rahim, Dirjen Perkeretaapian Tunjung Henderawan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dan Dirut PT KAI Ignasius Jonan.

Setelah MoU ditandatangani, akan dibentuk tim kerja untuk membahas tindak lanjut dan rencana aksi penyelenggaraan kereta api mulai Januari 2011. Jalur kereta api tersebut rencananya akan sepanjang 565 km mengelilingi Pulau Bali. Proyek ini diharapkan rampung di tahun 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com