Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur Pariwisata Belum Optimal

Kompas.com - 10/01/2011, 18:08 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Program Visit Makassar 2011 yang dicanangkan Pemerintah Kota Makassar belum didukung infrastruktur pariwisata memadai. Beberapa ruas jalan menuju tempat wisata masih rusak, sedangkan media promosi wisata amat minim.

Pantauan Kompas, Senin (10/1/2011), kerusakan Jalan Metro Tanjung Bunga di Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, semakin parah. Kondisi jalan di depan Gedung Celebes Convention Center (CCC), misalnya, hancur dan berlubang di sana-sini. Lubang sedalam 20-30 sentimeter bertebaran di sepanjang 300 meter.

Kedalaman lubang kian bertambah akibat tingginya intensitas hujan di Makassar belakangan ini. Hal ini memicu terjadinya antrean kendaraan di depan CCC karena pengendara khawatir mobil atau sepeda motor mereka terperosok.

Kondisi ini ironis mengingat jalan yang berlokasi sepelemparan batu dari rumah dinas Wali Kota Makassar tersebut merupakan akses menuju beberapa tempat wisata, seperti Trans Studio dan wisata pantai Akkarena. Jalan masuk ke kawasan wisata Benteng Somba Opu juga rusak akibat proyek pembangunan Gowa Discovery Park.

Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, mengatakan, kerusakan jalan tidak lepas dari maraknya pembangunan sejumlah proyek di kawasan Tanjung Bunga. Pembenahan jalan Metro Tanjung Bunga menjadi tanggung jawab pengelola proyek. "Saya sudah ingatkan mereka agar menjaga kondisi jalan selama musim hujan," katanya.

Menurut Ilham, pembenahan infrastruktur menjadi salah satu fokus Pemkot Makassar menghadapi Visit Makassar 2011. Namun, proses rehabilitasi jalan di Kota Makassar terkendala minimnya dana APBD. "Kami hanya bisa mengalokasikan anggaran rehabilitasi jalan Rp 100 miliar-Rp 130 miliar setahun. Jumlah itu hanya sekitar 30 persen dari kebutuhan ideal per tahun, ungkap Ilham.

Selain sektor infrastruktur, media promosi wisata Kota Makassar di beberapa lokasi strategis belum terasa. Hingga kini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar belum mendirikan stan promosi dan informasi wisata di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Layar raksasa di bandara juga belum menampilkan beragam tempat wisata dan aksesibilitasnya.

Direktur Eksekutif Makassar Tourism Board, Nico B Pasaka, menyayangkan lemahnya inisiatif pemkot dalam optimalisasi program Visit Makassar. "Semestinya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melibatkan pihak swasta untuk mempromosikan tempat wisata belanja, kuliner, maupun sejarah," katanya.

Nico menambahkan, Pemkot sebaiknya memanfaatkan pengalaman biro perjalanan wisata dalam mengemas promosi. Ketersediaan informasi dan lokasi tempat wisata menjadi kunci untuk menarik minat wisatawan, khususnya turis asing.

Sarana pendukung yang belum optimal itu menjadi salah satu faktor minimnya jumlah wisatawan asing ke Makassar. Dari 30.000 wisatawan yang berkunjung ke Makassar sepanjang tahun 2010 hanya 20 persen berasal dari mancanegara.

"Pemkot Makassar juga perlu berkoordinasi dengan pelaku wisata di Bali dan pengelola maskapai penerbangan untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara," ujar Nico. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com