Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Bahari Lampung Belum Dikembangkan

Kompas.com - 13/01/2011, 16:58 WIB

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Laut wilayah Lampung menyimpan potensi objek wisata yang jika dikembangkan bisa bertaraf internasional. Penggemar olahraga menyelam mengakui potensi tersebut.

"Banyak sekali tempat-tempat yang indah di dasar laut Lampung, bahkan memiliki keunikan tersendiri," ujar Dr Endang Linirin, pengajar ilmu biologi di Fakultas MIPA Universitas Lampung, di Bandarlampung, Kamis (13/1/2011). Ia juga pengurus Komite Pariwisata Lampung.

Beberapa lokasi objek wisata bawah air di Teluk Lampung antara lain di sekitar Pulai Si Uncal dan Pulau Jebi. Di sekitar Si Uncal terdapat soft coral yang cukup lebar.

"Bahkan, salah satu murid saya ketika menyelam berbaring di atasnya, cukup. Artinya, diameternya cukup lebar dan menarik untuk diamati," ungkapnya.

Sementara di Kalianda terdapat di Merak Belatung, Teluk Kiluan, dan lainnya. Endang menuturkan di Teluk Kiluan ada goa-goa bawah air. Lokasi ini cocok untuk orang yang memiliki kemampuan menyelam dan keberanian karena sangat bagus untuk ditelusuri.

"Ada beberapa goa di sana. Namun yang telah kami kunjungi ada tiga," katanya. Hanya saja perlu berhati-hati saat menyelam karena di sekitar goa masih terdapat ikan hiu.

Sedangkan di Merak Belatung, Kalianda menyimpan potensi lain. Lebih tepatnya lokasi di depan Kalianda Resort. Di sini terdapat beberapa bebatuan atau karang yang indah.

"Di semua tempat memiliki karakteristik tersendiri. Sehingga jika terus dipromosikan akan menjadi daya tarik bagi penggemar olah raga selam," katanya.

Endang juga mengatakan beberapa gosongan dan titik-titik tempat ikan banyak berkumpul. Salah satunya ada di sekitar Si Uncal.

"Serta ada beberapa lokasi yang masih ada ikan barakuda. Bagi pemancing itu bagus," katanya.

Namun, pihaknya sering menemukan pemancing yang melakukan penembakan. Hal tersebut menurutnya sangat merusak. Karena semua jenis ikan terutama yang akan bertelur pun diambil. Suatu saat jika hal ini terus terjadi dapat menurunkan populasi ikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com