Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Pelabuhan Indonesia Berbenah

Kompas.com - 28/01/2011, 08:14 WIB

JAKARTA, KOMPAs.com - Dirjen Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), Sapta Nirwandar menyatakan  sebagai negeri bahari yang memiliki 17.500 pulau, Indonesia memiliki potensi besar menjadi tujuan wisata kapal pesiar (cruise) dunia.

"Potensi ini harus terus kita kembangkan. Kini saatnya Indonesia menjadi destinasi wisata cruise dunia," kata Sapta Nirwandar dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang bertajuk ’Kini Saatnya Indonesia Sebagai Tujuan Wisata Cruise di Dunia’ yang berlangsung di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Rabu (26/1/2011).

Menurut Sapta, dalam delapan tahun belakangan ini keseriusan Kemenbudpar bersama industri dan stakeholder wisata bahari mengembangkan wisata kapal pesiar di Indonesia mulai menampakkan hasil. Terbukti  kini kunjungan kapal pesiar di Indonesia sudah mencapai sekitar 90 kali per tahun. Begitu pula destinasi yang dikunjungi kapal pesiar semakin luas dari semula hanya 3 destinasi kini berkembang menjadi 66 destinasi.

"Kita berharap tidak lama lagi setiap hari ada sekitar 2 cruise yang singgah di Indonesia. Selain singgah di destinasi Padang Bai dan Benoa (Bali), Jakarta, Lembar (Lombok-NTB), Makassar (Sulsel), Komodo (NTT), dan Semarang (Jateng) juga menyinggahi destinasi lainnya yang keseluruhnya ada sekitar 66 destinasi, diantaranya Tanjung Puting (Kalteng) yang belakangan banyak diminati cruise dunia," papar Sapta.

Benahi Pelabuhan

Sementara Direktur Promosi Luar Negeri Kemenbudpar, Noviendi Makalam mengatakan, dalam rencana pengembangan wisata kapal pesiar ke depan, pihaknya akan melakukan peningkatkan citra dan daya saing Indonesia sebagai destinasi kapal pesia dunia serta  menjadikan Bali sebagai turn around port.

"Selain itu mempersiapkan pelabuhan lainnya di Indonesia agar lebih siap menerima kedatangan kapal pesiar dalam jumlah penumpang lebih besar, meningkatkan kualitas pelayanan, serta sinkronisasi dan harmonisasi regulasi termasuk kebijakan untuk memfasilitasi kunjungan kapal pesiar," kata Noviendi.   Sebelumnya Sapta menilai, pelabuhan Benoa Bali menjadi prioritas untuk dikembangkan sebagai turn around port berstandar internasional, sehingga nantinya dapat menampung kapal pesiar mancanegara sekaligus mendorong berkembangnya wisata bahari di Bali serta kawasan Timur Indonesia.

Pengembangan fasilitas Benoa sebagai pelabuhan kapal pesiar internasional selain memenuhi standar International Safety Port (ISP) yang ditetapkan oleh IMO (International Marine Organization) juga memenuhi tuntutan pasar, di mana telah terjadi perubahaan paradima pelabuhan tidak lagi hanya sebagai container port, melainkan sudah menjadi gabungan dari entertaint dan leisure.

Rakor diikui kalangan pelaku industri wisata bahari, operator pelabuhan (PT Pelindo), operator kapal (PT Pelni), bupati, kepala dinas pariwisata, akademisi, serta instansi terkait. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com