Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Pesiar Sulit Bersandar di Bali

Kompas.com - 02/03/2011, 19:20 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Kapal pesiar besar dengan panjang di atas 190 meter masih sulit bersandar di Bali karena keterbatasan infrastruktur pelabuhan. Sejak awal tahun ini sudah ada empat kapal pesiar besar yang gagal bersandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, karena terhalang karang di alur masuk pelabuhan.

Salah satu kapal pesiar yang gagal bersandar itu adalah Legend of the Sea. Kapal pesiar dengan panjang 264 meter dan berkapasitas 1.615 penumpang ini terpaksa berlabuh sejarak 1,5 kilometer dari dermaga pelabuhan pada Selasa (1/3/2011) sore. Para penumpang pun diangkut dengan sekoci untuk sampai ke dermaga.

Manajer Usaha PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Benoa Dewa Adi Kumara Jaya, Rabu (2/3/2011) di Denpasar, mengatakan, kapal pesiar dari Singapura itu tidak bisa bersandar karena alasan keselamatan.

"Untuk sampai ke dermaga kapal, harus berbelok tajam dan ada karang di alur itu," kata Dewa.

Alur pelabuhan Benoa sepanjang 3.600 meter dan lebar 150 meter. Alur pelabuhan itu diapit Pulau Serangan dan Tanjung Benoa, di antaranya, masih terdapat hamparan karang yang dapat merusak kapal.

Pada Rabu siang, tampak masih ada satu kapal pesiar Silver Shadow dari Singapura yang bersandar di Pelabuhan Benoa. "Kapal itu panjangnya 186 meter, masih bisa masuk," kata Dewa.

Berdasarkan catatan PT Pelindo III Cabang Benoa, sejak awal 2011 sudah ada 10 kapal pesiar yang datang dan empat di antaranya tidak dapat bersandar. Kapal yang tidak bisa bersandar berukuran 250 meter hingga 300 meter.

Jumlah kunjungan kapal pesiar ke Pelabuhan Benoa pada 2010 sebanyak 28 kapal.  "Tahun ini kami menargetkan ada lebih dari 30 kapal yang datang," kata Dewa.

Menurut Ketua Tim Cruise Bali Tourism Board Kadek Darmayasa, tahun ini akan ada 140 kapal pesiar yang siap datang ke Bali. Namun, kapal itu bisa saja membatalkan perjalanan ke Bali jika kondisi tidak memungkinkan.

"Masalah infrastruktur pelabuhan menjadi pertimbangan besar," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com