Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisman Kakek-Nenek, Potensinya Besar!

Kompas.com - 14/03/2011, 07:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wisatawan mancanegara berusia lanjut atau kakek-nenek merupakan potensi pasar yang sangat besar, terutama asal Eropa. Dirjen Pengembangan Destinasi Firmansyah mengungkapkan hal tersebut di Gedung Sapta Pesona, akhir pekan lalu,

"Kalau musim dingin, dia ingin ke tempat panas. Orang tua gak bisa di tempat dingin. Jadi kita tarik orang-orang itu yang kedinginan supaya berhangat-hangat di Indonesia," kata Firmansyah. Ia menuturkan, beberapa penduduk yang tinggal di empat musim pada musim dingin akan meninggalkan rumahnya dan pindah ke selatan.

"Kita harapkan ambil orang-orang ini untuk stay di Indonesia selama 3-4 bulan, jadi gak cuma satu minggu," ungkapnya. Malah, menurut Firmansyah, beberapa wisman usia lanjut ingin menghabiskan sisa hidupnya di Indonesia.

"Pelaku-pelaku usaha sudah melihat siapa yang menjadi sasaran pasar. Mereka meminta ke pemerintah kemudahan bagi lansia untuk menjadikan Indonesia sebagai second home," katanya.

Ia menuturkan perlu dikembangkan kawasan ekonomi khusus berupa rumah-rumah untuk para lansia lengkap dengan fasilitas seperti rumah sakit.

"Kalau ditaruh di hotel, mereka bisa stres. Apalagi kalau hotel di kota ramai. Jadi rumah-rumah biasa di satu kawasan, tapi dekat tempat rekreasi dan gak boleh ada keramaian," tuturnya. Ada tiga destinasi yang akan disiapkan untuk pengembangan wisata bagi lansia, yaitu Lombok, Tanjung Lesung, dan Belitung.

Selain itu, perlu pula pengaturan visa long stay. Firmansyah mengatakan, pihaknya masih membahas bersama pihak imigrasi kemungkinan visa dengan masa berlaku yang lebih panjang.

"Mereka kan sudah tua. Jangan sampai bolak-balik untuk perpanjang visa. Kasihan," katanya. Ia menargetkan, tahun 2011 pengembangan Indonesia sebagai rumah kedua bagi lansia sudah bisa berjalan.

Secara ekonomi, para wisman usia lanjut tersebut merupakan kalangan menengah ke atas dan membelanjakan uangnya per hari dengan jumlah besar. Firmansyah memprediksi, minimal  mereka bisa mengeluarkan 100 dollar AS per hari. Hal ini tentu akan meningkatkan pendapatan daerah dan memajukan perekonomian masyarakat setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com