Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Nyali di Jembatan Kanopi

Kompas.com - 18/03/2011, 09:03 WIB

Oleh: Susilo dan Lukas Adi Prasetya

”Coba lihat... Itu ada elang,” ujar Suhartono (52), sembari menunjuk seekor elang bondol yang bertengger di ranting pohon bangkirai yang meranggas, Senin dua pekan silam. Elang itu menatap tajam hamparan hutan hujan tropis nan hijau yang ada di hadapannya.

Sebagai Kepala Urusan Obyek Wisata Bukit Bangkirai, Suhartono ingin menegaskan bahwa keberadaan elang bondol (Haliastur indus) hanyalah salah satu pesona di Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Selain beragam satwa endemik, kawasan wisata seluas 510 hektar itu juga menyajikan jembatan kanopi atau canopy bridge, sebagai daya tarik utama. Jembatan yang pijakannya tersusun dari kayu ulin dan dirangkai dengan kawat baja itu setinggi 30 meter, menghubungkan lima pohon bangkirai (Shorea laevis). Masing-masing pohon berdiameter 3 meter.

Bukit Bangkirai terletak sekitar 58 kilometer dari Kota Balikpapan arah Samarinda. Untuk menjangkau obyek wisata ini, pengunjung memang harus membawa kendaraan pribadi melalui Jalan Soekarno-Hatta, atau jalan raya Balikpapan-Samarinda.

Sesampai di Kilometer 38, perjalanan dilanjutkan melalui jalan berliku yang lebarnya cukup untuk dua mobil berpapasan. Perjalanan sekitar 20 km itu harus melalui jalan yang berlubang dan naik-turun. Namun rerimbunan pohon melindungi, mengenyahkan rasa jenuh sebelum akhirnya tiba di lokasi.

Sebelum meniti jembatan kanopi, pengunjung dapat menyusuri hutan hujan tropis yang menawan dengan ditemani suara garengpong, satwa kecil sejenis serangga, suaranya yang nyaring bersahutan, mirip ”orkestra” alam.

Setelah berjalan kaki hampir 1 kilometer, tampak sebuah pondok mungil yang biasa digunakan pengunjung menunggu giliran naik jembatan. Terdapat beberapa kursi kayu yang dapat digunakan bersantai di bawah rimbunnya hutan berhawa sejuk.

Untuk bisa meniti jembatan kanopi yang menghubungkan lima pohon besar itu, pengunjung harus memanjat pohon bangkirai besar dengan menggunakan tangga tali. Di sinilah diperlukan nyali tersendiri. Pasalnya, jembatan yang dititi lebarnya hanya semeter, tapi tingginya 30 meter dari permukaan tanah.

Mendebarkan sekaligus memesona. Sensasi itulah yang terasa saat pengunjung meniti jembatan yang berada di atas ”lautan” rimba belantara itu.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com