Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Malam di Raja Ampat

Kompas.com - 20/05/2011, 09:12 WIB

KOMPAS.com - Siapa pun pasti akan merasa kurang puas jika hanya menghabiskan satu malam di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat. Dan memang benar, kalau bukan karena keterbatasan biaya serta misi survei pekerjaan, rasanya ingin berminggu-minggu tinggal di kepulauan ini. Banyak yang beranggapan kalau Raja Ampat adalah destinasi paling unreachable, luar biasa dan lain lain karena biaya yang harus dihabiskan sangat tinggi.

Siapa juga yang tidak takut, melihat price list harga resort disana berkisar Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta per malam, per orang. Bukan per kamar. Untuk resort di pinggir laut milik lokal yang paling murah pun sekita Rp 500 ribu per malam, per orang. Untungnya ayah saya memiliki kenalan orang Raja Ampat asli, yang saat ini tinggal di pantai Waiwo Waisai, salah satu wilayah selatan di pulau terbesar Raja Ampat, Waigeo.

Homestay Bapak Ahmad

Bapak Ahmad namanya, memilih untuk tinggal di pantai itu sejak beliau pensiun dari pekerjaannya di perusahaan-perusahaan minyak. Bersama keluarga serta anak cucunya, beliau menjalani hidup layaknya orang pesisir. Bergantung dari menangkap dan menjual ikan ke Paisai, kota kabupaten di pulau  Waigeo. Dengan rumah yang cukup sederhana, beliau sangat terbuka menerima tamu-tamu untuk menginap di rumahnya.

Beliau bercerita, beberapa waktu yang lalu, sempat juga ada turis asing dari Norwegia dan India yang menginap di tempatnya hingga 3 minggu. Selain itu, kawasan rumahnya yang cukup teduh dan luas, juga kerap digunakan tamu-tamunya untuk menginap menggunakan tenda, atau sekadar tidur di saung-saung sekitar rumahnya. Alhasil, biaya yang harus saya keluarkan lebih banyak di bensin untuk kapal menuju Kepulauan Raja Ampat dan pulau-pulau sekitarnya.

Pantai Waiwo di Pulau Waigeo sepertinya sangat tepat bagi mereka yang hanya sempat beberapa hari bermain ke Raja Ampat, dengan modal yang pas-pasan. Sedikit info tambahan, saat ini di kawasan rumah bapak Ahmad, sedang ada wacana akan dibangun beberapa homestay kecil yang nantinya bisa disewakan kepada para tamu. Tentunya harga homestay itu, akan sangat jauh dibawah harga penginapan yang telah ada disana, dan dengan fasilitas yang diharapkan cukup memenuhi keinginan banyak budget traveller indonesia yang saat ini penasaran akan keindahan Raja Ampat.

Jika ingin ke Raja Ampat, kita dapat menggunakan kapal umum dari Sorong menuju Waisai yang berangkat tiap jam 2 siang, menempuh perjalanan kurang lebih 2-3 jam. Tarif kapal ini kalau tidak salah berkisar Rp 120 ribu perjalanan pulang-pergi. Sesampainya di Waisai, kita bisa meminta Nyong, anak dari pak Ahmad, untuk menjemput kita di pelabuhan menggunakan kapal kecil menuju rumah mereka.

Penginapan-penginapan lain di Raja Ampat

Sedikit melakukan survei dengan mendatangi beberapa penginapan di kepulauan ini (saya sempat mendatangi 3 penginapan yang ada disana), saya penasaran seperti apa bentuk asli penginapan yang harganya jutaan itu. Terdapat dua buah penginapan milik orang belanda yang menempati sebuah pulau dengan pemandangan yang sangat bagus.

Seperti yang saya bayangkan, harga memang tidak bohong. Beliau nampaknya telah melakukan survei dengan sangat baik, sehingga bisa menemukan pantai dengan gugusan karang yang sangat apik. Dari penginapan ini, pengunjung dapat melihat juga pemandangan sebuah pulau kecil di depan, yang terhubung dengan hamparan pasir putih serta laut berwarna biru toska menuju dermaga mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com