Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepi, Aktivitas Dagang di Rumah Lanting

Kompas.com - 22/05/2011, 15:10 WIB

PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Makin berkembangnya moda transportasi darat ternyata memengaruhi keberadaan rumah-rumah lanting di pinggiran Sungai Kahayan, di Kalimantan Tengah. Meski jumlah rumah lanting masih cukup banyak di tepian sungai, aktivitas di dalamnya tak seramai dulu.

Desi, salah satu warga Tewah, Kabupaten Gunung Mas, saat ditemui di Pelabuhan Rambang, Palangkaraya, Minggu (22/5/2011), menuturkan, tidak sedikit rumah lanting yang kini kosong.

Biasanya, rumah-rumah yang dibangun di atas batang kayu (log) berdiameter besar sehingga mengapung di air itu dipakai untuk aktivitas jualan berbagai kebutuhan sehari-hari. "Namun, tidak semua daerah rumah lantingnya mulai ditinggalkan. Daerah yang jalur daratnya belum bagus maka rumah lanting bisa bertahan, seperti di daerah hilir sungai. Di sana ada beberapa rumah lanting baru yang dibangun," kata Desi.

Desi yang sehari-hari membawa karet menggunakan perahu memaklumi jika perlahan warga memilih moda transportasi darat. Alasannya tentu saja menyangkut waktu. Dia mencontohkan perjalanan darat dari Palangkaraya ke Tewah yang memerlukan waktu 2,5 jam, sedangkan menggunakan jalur sungai bisa 2,5 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com