Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Pesiar Sulit Sandar di Komodo

Kompas.com - 03/06/2011, 15:44 WIB

LABUAN BAJO, KOMPAS — Pengelola destinasi wisata di Pulau Komodo, Surabaya, Bali, hingga Semarang yang berpotensi disandari kapal pesiar mengeluhkan minimnya infrastruktur pelabuhan. Padahal, pelabuhan merupakan pintu gerbang bagi masuknya para turis, sekaligus bisa menumbuhkan perekonomian setempat.

Dari Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dilaporkan, rata-rata kapal singgah dalam enam jam. Kapal pun hanya berlabuh setengah mil dari dermaga. Hal itu karena kolam dan alur dangkal juga minim fasilitas pelabuhan.

”Sangat disayangkan, betapa sebentarnya turis singgah, banyak peluang yang tak mampu diraih,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Manggarai Barat Paulus Selasa, Rabu (1/6/2011), saat dihubungi dari Ende, NTT.

Syahbandar Labuan Bajo Taher membenarkan, kini kapal pesiar yang ke Komodo hanya buang jangkar. Kapal sulit sandar karena kolam dan alur hanya sedalam 5 meter. Padahal, kapal sepanjang lebih dari 220 meter butuh kedalaman 7-9 meter.

Kata Taher, kini dengan anggaran APBN Rp 19 miliar sedang dibangun pelabuhan di Komodo. ”Malah tahap kedua pembangunan akan ditambah lagi Rp 40 miliar sehingga tahun 2012 pelabuhan di Komodo berkedalaman 14 meter supaya dapat disandari kapal pesiar,” ujarnya.

Ditambahkan Paulus, pada 2010 sedikitnya 8 kali kapal pesiar berpenumpang lebih dari 1.000 orang ke Manggarai Barat. Namun, karena infrastruktur serba terbatas, kapal pesiar itu hanya ke Pulau Komodo tak singgah ke Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat. (SEM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com