Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Wisata Itu Bernama "Mak Itam"

Kompas.com - 11/06/2011, 21:45 WIB

SAWAHLUNTO, KOMPAS.com — Atlet dan tim, undangan, panitia, dan pihak yang terlibat Tour de Singkarak 2011 (TdS 2011), Sabtu (11/6/2011) pagi naik kereta api "Mak Itam" dari Stasiun Kereta Api Sawahlunto ke titik start Etape 6A Sawahlunto-Istano Basa Pagaruyung. Titik start berada di Silungkang, Sawahlunto. Perlu waktu sekitar 20 menit dari stasiun ke titik start.

Sawahlunto sejak 120 tahun lalu menjadi kota pertambangan batu bara. Mulanya kota ini dikelola oleh kolonial Belanda. Adapun kereta "Mak Itam" pada masa itu merupakan kereta pengangkut batu bara. Namun, sejak 2005, kereta tersebut difungsikan sebagai kereta api wisata. Sampai saat ini, "Mak Itam" dijalankan dengan bahan bakar batu bara.

Di perjalanan sejauh 8 kilometer, "Mak Itam" masuk dalam terowongan sepanjang 1 kilometer. Sebuah kejadian lucu terjadi. Di salah satu gerbong, pintu gerbong telat ditutup. Akhirnya, asap "Mak Itam" masuk ke dalam gerbong. Walhasil, para atlet sibuk menutup hidung. Walau begitu, sebagian besar atlet tampak menikmati perjalanan mereka.

"Rancak bana (bagus sekali)! Kereta apinya kuno. Lalu pemandangannya sawah dengan rumah penduduk, sangat tradisional. Cocok sekali antara kereta api dan pemandangannya. Rasanya seperti berada di dimensi lain saja," kata Yasuharu Nakajima dari Aisan Racing Team, Jepang, kepada Kompas.com, di Silungkang, Sawahlunto.

Bagi Nakajima, ini kali pertama ia naik "Mak Itam". Sementara itu, rekan-rekan setimnya sudah pernah naik "Mak Itam" pada TdS tahun lalu. Selain itu, ia mengaku sangat suka kereta api.

"Di Jepang, kereta api pakai listrik. Yang bukan pakai listrik ada, tetapi pemandangannya kota, tidak tradisional seperti ini," tambahnya.

Sementara itu, Lex dari CCN Colossi Netherland, Belanda, menuturkan bahwa ia sudah pernah naik kereta "Mak Itam" tahun lalu.

"Sangat bagus. Saya sudah naik tahun lalu. Cocoknya buat turis, sementara kami datang untuk olahraga. Tadi kami bangun pagi sekali, padahal start pukul 09.00. Lebih baik kalau waktunya untuk tidur sebentar, apalagi hari ini harus menjalani dua etape," katanya.

Memang pada hari keenam TdS 2011, para atlet akan menjalani dua etape. Etape 6A sepanjang 94,6 kilometer. Sementara itu, Etape 6B dengan rute Istano Basa Pagaruyung-Padang Panjang memiliki jarak tempuh 39 kilometer.

Masih bicara soal "Mak Itam", Jean Jacques dari ‎Amaury Sport Organisation (ASO) mengatakan, penggunaan kereta tersebut tidak masalah untuk sebuah ajang balap sepeda. Sebaliknya, hal ini malah memberi kesan yang baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com