Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Melihat "Sunrise" di Sanur...

Kompas.com - 15/06/2011, 12:54 WIB

KOMPAS.com - Kali ini tujuan berlibur melepas penat saya adalah Bali, Pulau Dewata. Memang terdengar biasa sih, tapi jalur yang saya tempuh ini tergolong tidak biasa. Meskipun sekarang-sekarang ini sudah banyak jasa pesawat yang menawarkan harga ekonomi, tapi kantong kami para mahasiswa pun belum cukup untuk menebusnya, ha-ha-ha-ha... Jadilah saya bersama Fani, Dendy dan Jojon menyusun strategi dalam kurun waktu kurang dari 3 jam.

"Gimana cara kita bisa sampai ke Bali ya dengan duit yang pas-pasan gini," kata Dendy.

"Semua ada jalan keluarnya bos, santai!!" kata Fani.

Dari segala sesuatu hasil googling plus duit pas-pasan di tangan plus sedikit keberanian kami pun memutuskan untuk memulai perjalanan ala backpacker ini.

Tepat jam 8 malam teng, kami beranjak menuju Stasiun Kiara Condong Bandung. Tiket seharga Rp 25.000 pun telah kami dapatkan untuk menebus tiket gerbong ekonomi kereta Kahuripan rute Bandung-Lempuyangan (Yogyakarta). Perjalanan ini kami tempuh kira-kira selama 8-9 jam.

Jam 6 pagi, kami sampai di Lempuyangan, kemudian langsung membeli tiket gerbong ekonomi Lempuyangan-Banyuwangi seharga Rp 34.000. Ternyata kereta ini berangkatnya jam 9 pagi, masih ada sisa waktu 3 jam lagi untuk bersih-bersih dan sarapan pagi di area Stasiun Lempuyangan. Kami membeli nasi kucing untuk sarapan dan bekal selama di kereta menuju Banyuwangi. Kira-kira kami menghabiskan Rp 25.000 untuk makan plus bekal selama di kereta nanti.

Jam 9 teng, kereta jurusan Banyuwangi siap berangkat, perjalanan ini memakan waktu hampir 12 jam lebih. Banyak hal-hal lucu yang kami alami selama berada di dalam kereta, dari sadar, tidur, bangun, lapar, kepanasan, semuanya jadi satu deh. Jam 12 malam kita nyampe Banyuwangi, setelah itu kita langsung menuju pelabuhan Ketapang yang jaraknya gak sampe 1 km.

Tiket kapal dibeli dengan harga Rp 5.000 per orang. Terus kita langsung nyari bis tujuan Denpasar yang harganya Rp 25.000. Nyeberangnya sih cuma 30 menit, tapi nunggu penumpang supaya kapal bisa berangkatnya yang sampe 1 jam-an. Dari Gilimanuk ke Denpasar membutuhkan waktu sekitar 3 jam-an. Alhasil, jam 05.30 teng Wita kita menginjakan kaki di terminal Ubung, Denpasar. Hmmmm, setelah dihitung-hitung, kita sudah ngabisin sekitar 29 jam untuk sampai ke Denpasar. Cukup lama tapi worth it kok sama perjalanan ini, ha-ha-ha....

Sesampainya di Denpasar, kami langsung disambut oleh Gde, teman kuliah kami yang sudah duluan sampai Bali. Kita nyewa angkot Rp 70.000 buat nganterin kita ke pantai Sanur melihat sunrise. Tapi sayang, bukan sunrise yang menyambut kita, malahan awan mendung yang menyapa pagi kita di Pulau Bali. Dari Sanur kami langsung menuju popiesland Kuta untuk mencari penginapan.

Kami dapat hotel yang biayanya cukup murah, yaitu Rp 70.000 per kamar per malam dengan fasilitas 2 tempat tidur single, kipas angin, WC, jemuran handuk. Sarapan pagi berupa pancake pisang + teh manis anget. Untuk transportasi kita disana, disewalah 2 motor Mio seharga Rp 30.000 per motor per hari. Harga ini juga hasil tawar menawar sadis dengan pemilik hotel yang juga menyewakan motor. Untuk kaum muslim, tidak perlu khawatir mencari makanan, karena di gang poppiesland ini sudah banyak terdapat warung nasi sunda dan padang yang halal dan harganya pun ala backpacker kok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com