5.000 Anak Yatim Piatu Jajal Trans Studio

BANDUNG, KOMPAS - Sebanyak 5.000 anak yatim piatu dari Kota Bandung, Jawa Barat, dan sekitarnya menjadi konsumen pertama yang menjajal taman bermain dalam ruangan yang digagas Para Group, Trans Studio Bandung, Kamis. Taman bermain di Kota Bandung wilayah timur ini akan resmi dibuka untuk umum pada Sabtu (18/6).

Presiden Komisaris Para Group Chairul Tanjung mengatakan, mendahulukan anak yatim piatu sebagai pihak pertama yang menjajal proyek mereka adalah kebiasaan yang dilakukan sejak Trans Studio Makassar beroperasi. Nantinya, Trans Studio Bandung terintegrasi dengan pusat perbelanjaan Bandung Supermal (BSM), Hotel Ibis, dan hotel bintang enam, Trans Hotel. ”Grand launching baru akan dilakukan pada Desember 2011,” kata Chairul.

Trans Studio dibangun di atas lahan seluas 4 hektar yang menjadi satu wilayah dengan BSM.

Dibandingkan dengan Trans Studio Makassar, Chairul menuturkan, Trans Studio Bandung dibangun dengan lahan dua kali lebih luas dan investasi tiga kali lebih besar yang mencapai Rp 2 triliun, meliputi renovasi BSM dan pembangunan dua hotel.

Bandung dipilih sebagai sasaran karena setiap akhir pekan selalu menjadi tujuan wisata warga Jakarta. ”Selanjutnya, Trans Studio di Jakarta akan dimulai pembangunannya pada pertengahan 2012 dan direncanakan rampung pada 2014,” katanya.

Chairul mengatakan ingin memperkenalkan konsep taman bermain dalam ruangan yang berpendingin udara sehingga nyaman. Dengan segmen keluarga, dia memastikan bahwa semua kebutuhan bisa dipenuhi karena di dalamnya terdapat kedai makan, tempat belanja, dan nantinya ada hotel untuk menginap.

Menurut Kepala Departemen Marketing Public Relations Trans TV Hadiansyah Lubis, wahana yang terdapat di dalam Trans Studio Bandung memiliki sasaran yang berbeda dengan yang ada di Makassar.

Apabila di Makassar lebih untuk anak kecil, sasaran wahana permainan di Bandung adalah konsumen remaja hingga dewasa.

Hadiansyah menjelaskan beberapa wahana unggulan antara lain adalah Yamaha Racing Coaster yang mampu melaju dengan kecepatan 120 kilometer per jam dalam waktu 3,5 detik dan berhenti di puncak lintasan, kemudian berjalan mundur dengan kecepatan yang sama. Wahana ini diklaim baru berjumlah tiga di dunia. Dua di antaranya di Amerika Serikat.

Beberapa wahana permainan juga mengambil nama dari program acara Trans TV, seperti Bolang si Petualang, Dunia Lain, ataupun Jelajah.

Meski kebanyakan menyasar remaja, beberapa wahana yang dimiliki juga menyediakan hiburan untuk anak kecil, seperti Dunia Liliput yang berisi permainan sederhana hingga flying fox.

Tiket masuk Trans Studio Bandung dipatok Rp 200.000 per orang pada libur akhir pekan dan Rp 150.000 per orang pada hari biasa.

Hadiansyah menjelaskan bahwa mereka tinggal sekali bayar untuk bisa bermain sepuasnya di dalam Trans Studio. (eld)