Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kremlin, Pusat Peradaban Rusia...

Kompas.com - 17/06/2011, 06:51 WIB

KOMPAS.com - Di benak sebagian pelancong asing, inti dari kunjungan ke Rusia adalah Kremin, atau Lapangan Merah yang berada di Moskwa. Atau kalau disempitkan lagi ya hanya Gereja St. Basil dengan kubahnya yang unik warna-warni itu. Berkunjung ke Rusia tidak ke Kremlin pastilah sama dengan makan sayur tanpa garam.

Sebenarnya pengertian Kremlin dengan mengasosiasikannya ke Lapangan Merah yang berada di kota Moskwa adalah sebuah kesalahan. Itu karena ternyata hampir semua kota di Rusia memiliki yang namanya kreml, yang tidak lain adalah sebuah benteng yang mengitari kota yang saat itu areanya masih sangat kecil (sebesar desa).

Membayangkan Kremlin di Rusia maka saya akan ingat kota-kota di Indonesia yang memiliki kerajaan seperti Yogyakarta. Disana ada benteng yang mengitari bebagai kerajaan sebagai sarana pertahanan dari serangan musuh. Di dalam benteng, ada beberapa unsur penting yang tidak bisa dipisahkan, seperti keraton, masjid, alun-alun, pusat pemerintahan dan tempat tinggal sebagian para pejabat kerajaan.

Nah, mirip dengan itu adalah kreml atau kremlin. Di dalam Kremlin, secara pasti ada beberapa unsur, yakni pusat pemerintahan dimana dulu Raja atau Tsar tinggal, gereja agama Kristen ortodoks yang menjadi agama resmi waktu itu, lapangan luas tempat gladi tentara, serta pasar tempat bertemunya pedagang dan pembeli dalam arti riil.

Salah satu yang unik adalah kreml di kota Kazan, Rusia tengah. Disana selain eksistensi unsur-usur tersebut, maka ada masjid yang tidak kalah gagahnya dengan gereja ortodoks. Masjid dan Gereja berdampingan seolah pasangan yang tak terpisahkan. Maklumlah, di Kazan yang merupakan ibukota Republik Tatarstan itu, separuh penduduknya beragama Islam dan sisanya Kristen Ortodoks.

Uniknya, hampir semua kremlin berdekatan dengan sungai. Inilah yang cukup membedakan dengan benteng kota di Indonesia. Di Rusia pada zaman Tsar, selain benteng maka sungai merupakan sarana pertahanan lain yang maha penting. Musuh baru bisa masuk benteng kalau mampu melewati sungai yang kadang lebarnya hingga lebih dari 300 meter. Selain itu, kreml juga selalu di tempat yang sangat strategis baik itu di atas bukit atau tempat lain yang tidak mudah dijangkau.

Bila pelancong ingin mengetahui puncak peradaban Rusia, khususnya di masa Tsar, maka tempat itu tidak lain ada di dalam kreml. Makanya kalau berkunjung kota manapun di Rusia carilah kreml, disana banyak bangunan dan peninggalan yang bersifat unik. Rata-rata sudah dalam perlindungan badan PBB, UNESCO.

Kremlin Moskwa

Sebagaimana telah disampaikan di muka, kreml dalam bahasa Rusia berarti benteng. Memang benar, sejak pertama kali dibangun, kreml kota Moskwa ditujukan sebagai benteng untuk menahan serangan lawan. Saat pertama kali benteng dibuat pada tahun 1156 hanya terbuat dari kayu. Karena sempat terbakar maka pada abad ke 14 dibangun kembali dengan batu.

Baru pada abad ke 15, mulai dibangun menara yang melengkapi ketahanan benteng dan awal abad 17 didirikan menara yang paling tinggi dilengkapi dengan jam besar yang dikenal dengan nama “Kuranti”. Kini, pada setiap pergantian tahun, tanggal 31 Desember  pukul 23.59, jam tersebut mejadi liputan utama di seluruh televisi di Rusia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com