Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Memilah dan Mengumpulkan Sampah

Kompas.com - 13/07/2011, 04:08 WIB

Pengelolaan sampah di Osaka telah diamanatkan undang-undang Jepang sejak tahun 1900. Melalui Undang-Undang Pembuangan Sampah, pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab setiap kota.

Meskipun sampah bisa ditimbun, volumenya yang akan terus bertambah bisa mendatangkan masalah. Akhirnya, Osaka memilih membakar sampah lebih dulu guna mengurangi volumenya. Pada tahun 1903, Osaka membangun pabrik pembakaran sampah pertama di Neyagawa.

Pengelolaan sampah terhenti selama Perang Dunia II dan mulai kembali tahun 1946. Ketika itu, bentuk pabrik pembakaran sampah seperti tungku raksasa. Sayangnya, metode itu membutuhkan banyak tenaga fisik dan asapnya pun mengganggu pernapasan.

Segera setelah perekonomian Jepang bangkit kembali, Osaka terus membangun pabrik pembakaran sampah yang semakin modern guna berpacu dengan volume sampah yang dihasilkan warganya. ”Hingga sekarang ada sembilan pabrik pembakaran sampah di Osaka. Satu pabrik pembakaran sampah bisa melayani sekitar dua kecamatan,” kata Kepala Pabrik Pembakaran Sampah Maishima Hisashi Murakami.

Pabrik modern pertama didirikan tahun 1966 di Morinomiya. Kapasitasnya mencapai 300 ton sampah per hari. Berturut-turut, Osaka membangun pabrik pembakaran sampah Taisho (1976), Suminoe (1985), Tsurumi (1987), Nishiyodo (1990), Yao (1991), Maishima (1996), Hirano (1998), dan Higashiyodo (2005). Pabrik-pabrik itu melayani pembakaran sampah di distrik-distrik di sekitar lokasi pabrik.

Mendidik warga

Tak hanya membangun pabrik pembakaran sampah, warga kota pun dididik untuk memilah sampah rumah tangga mereka. Biro Manajemen Lingkungan Kota Osaka secara khusus membuat situs di internet untuk menginformasikan kepada warga bagaimana penanganan sampah mereka. Warga juga diberi saran bagaimana mengurangi sampah, seperti berbelanja dengan tas milik sendiri atau mengurangi pembelian produk dalam kemasan.

Menggunakan 411 truk pres dan 187 truk ringan, sampah dari sekitar 1 juta rumah tangga dikumpulkan petugas dua kali sepekan pada hari-hari tertentu. Sampah seberat hingga 10 kilogram bebas biaya pengumpulan. Menurut situs biro tersebut, sampah rumah tangga di kota Osaka mencapai 572.000 ton per tahun.

Sampah seperti furnitur dan barang elektronik (kecuali penyejuk udara, televisi, lemari es, dan mesin cuci) dipisahkan dan dikumpulkan tersendiri. Begitu pula dengan sampah yang bisa didaur ulang serta sampah plastik dan kemasan.

Sampah dari aktivitas bisnis juga dipisahkan dan ditangani tersendiri. Jumlahnya mencapai 927.000 ton per tahun. Sampah dari tempat umum dan sampah yang dibuang sembarangan tak lepas dari perhatian pemerintah kota. Jalan-jalan dibersihkan oleh penyapu jalan pada malam hari. Sampah yang dibuang sembarangan segera diangkut dan petugas berpatroli untuk mencegah warga membuang sampah sembarangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com