Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan ke Komodo Meningkat

Kompas.com - 24/07/2011, 08:06 WIB

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Taman Nasional Komodo (TNK) mengalami peningkatan kunjungan wisatawan rata-rata mencapai 10.000 setiap tahunnya. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Budpar Manggarai Barat, Selasa Paulus. Secara administratif, TNK masuk dalam Kabupaten Manggarai Barat.

"Tahun 2009 kunjungan 36 ribu orang, 2010 mencapai 45 ribu orang. Ini kunjungan ke Kabupaten Manggarai Barat. Tujuannya ya ke Taman Nasional Komodo," katanya kepada Kompas.com, Sabtu (23/7/2011). Sebagian besar pengunjung, menurut Paulus, masih didominasi oleh wisatawan asing.

Ia menambahkan sedikitnya wisatawan domestik yang datang ke TNK karena terbentur harga yang mahal untuk berwisata ke TNK. Hal ini dikarenakan akses menuju TNK yang masih mahal. Seperti yang diutarakan sebelumnya oleh Pak Aji, kapten speedboat yang biasa membawa wisatawan ke TNK, bahwa BBM (bahan bakar minyak) di Labuan Bajo mahal.

"Buat orang Indonesia yah banyak bilang mahal untuk biaya sewa speedboat. Bagusnya datang dalam rombongan, biar lebih murah," ungkapnya.

Sementara itu, Paulus menuturkan untuk harga penginapan di Labuan Bajo termasuk terjangkau. Ada 37 penginapan di Labuan Bajo mulai dari kelas melati hingga berbintang yang menawarkan harga bervariasi. "Kendala lain penerbangan menuju Labuan Bajo yang masih sedikit," katanya.

Ia berharap ke depan akan semakin banyak maskapai masuk ke Labuan Bajo. Namun, TNK sendiri adalah lokasi konservasi. Oleh karena itu, pariwisata yang diusung TNK bukan pariwisata massal.

"Taman Nasional Komodo hanya bisa menampung 60 ribu orang," katanya.

Paulus melanjutkan, pihaknya kini berencana menggarap objek wisata lainnya yang ada di Manggarai Barat agar terjadi pemerataan wisatawan hingga tak hanya bertumpuk di TNK.

"Di Labuan Bajo ada objek wisata Gua Batu Cermin. Lalu 60 kilometer ke Welah ada Istana Ular, banyak ular di sana. Lalu ada air terjun Cunca Wulang di Sanogoang," ungkapnya.

Ia menambahkan objek-objek wisata tersebut dapat dikunjungi tetapi belum nyaman untuk dilalui. "Baru bisa dengan kendaraan roda dua," katanya.

Sayangnya, pihaknya masih dalam tahap perencanaan untuk membangun objek-objek wisata tersebut. Paulus mengakui TNK sendiri memerlukan pembangunan fasilitas-fasilitas yang lebih memadai. Misalnya saat Kompas.com berkunjung ke Pulau Rinca, tampak pembangunan area toilet untuk wisatawan. Toilet merupakan salah satu hal yang dikeluhkan oleh wisatawan asing maupun domestik.

Daya tarik lainnya yang bisa diangkat dari Manggarai Barat, tutur Paulus, adalah kerajinan tangan seperti suvenir kopiah khas Manggarai yang terbuat dari pandan. Ada pula perhiasan dari mutiara dan patung kayu Komodo khas.

"Lalu kesenian seperti Tari Caci. Kami punya 24 sanggar di Manggarai Barat," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com