Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Wolio dan Kisah Maritim

Kompas.com - 29/07/2011, 17:04 WIB

oleh M Final Daeng dan Nasrullah Nara

Di jantung eks-Kesultanan Buton, tepatnya di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menjulang kokoh sebuah benteng yang menjadi simbol kejayaan kerajaan maritim masa silam. Benteng Keraton Wolio namanya, benteng berusia 366 tahun yang sarat aneka pesona.

Benteng Wolio berdiri di atas bukit berketinggian sekitar 300 meter yang menghadap ke Pelabuhan Baubau, pelabuhan utama Kesultanan Buton yang berjarak 3 Km arah barat benteng. Benteng ini merupakan benteng utama dan terbesar dari ratusan benteng lain yang dimilik i Kesultanan Buton.

Pada masa kesultanan, benteng menjadi sarana penting bagi Buton karena posisinya yang selalu terancam oleh kekuatan-kekuatan luar. Letak Buton yang strategis di jalur perdagangan rempah-rempah menjadikannya incaran bajak laut dan kerajaa n sekitar, terutama Kerajaan Gowa di Makassar dan Kesultanan Ternate di Maluku Utara.

Alhasil, benteng menjadi solusi pertahanan terbaik dan dibangun di hampir seluruh pelosok Pulau Buton. Khusus untuk Benteng Wolio, ia memiliki arti teramat penting karena berfungsi melindungi pusat kekuasaan dan pemerintahan kesultanan.

Terluas
Benteng Wolio mulai dibangun pada masa Sultan Buton ke-3 La Sangaji pada akhir abad ke-16 dan selesai pada masa pemerintahan Sultan ke-5 Gafurul Wadudu pada tahun 1645. Bahan dasar pembuatannya adalah batu gunung dan karang yang direkatkan dengan pasir dan kapur.

Luasnya mencapai 22,8 hektar dengan panjang keliling tembok 2.740 meter. Adapun tingginya berkisar antara 1 meter hingga 8 meter dengan ketebalan tembok 0,5 meter - 2 meter. Museum Rekor Dunia Indonesia pun menetapkannya sebagai benteng keraton terluas di dunia pada tahun 2008.

Basis pertahanan utama Benteng Wolio bertumpu pada 16 bastion yang mengelilinginya dan dilengkapi dengan berbagai jenis meriam. Benteng tersebut juga dilengkapi dengan 12 lawa (pintu) yang secara filosofis mewakili 12 lubang dalam tubuh manusia.

Saat ini, kompleks benteng berdiri sebagai satu kelurahan tersendiri bernama Melai yang masuk wilayah administratif Kecamatan Murhum, Kota Baubau. Di dalamnya bermukim sekitar 2.000 warga yang kebanyakan tinggal dalam rumah-rumah panggung tradisional berbahan kayu.

Sejarah

Dari keterangan tokoh pemerhati budaya dan sejarah Buton Hazirun Kudus (77), dan beberapa literatur lainnya, Sultan Gafurul Wadudu mencurahk an seluruh masa jabatannya selama sekitar 10 tahun untuk menyelesaikan pembangunan benteng yang menguras keuangan negeri dan tenaga rakyat itu.

Pada masa itu, konon hampir tidak ada angka kelahiran karena seluruh rakyat terfokus bekerja untuk menyelesaikan benteng, ujar Hazirun yang juga tinggal dalam kompleks benteng.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com