KOMPAS.com - Promosi Tibet oleh China bakal memunculkan satu ikon baru. Menurut rencana, pada 2013, China membuka sebuah museum teh Tibet. Gedung yang menempati area seluas 2,66 hektare tersebut berada di ibu kota Tibet, Lhasa. Sampai kini, dalam hemat China, Tibet adalah wilayah otonominya.
Menurut warta Xinhua pada Jumat (2/9/2011), budaya minum teh Tibet sudah ada sejak 1.300 tahun silam. "Perusahaan kami menginvestasikan 15,67 juta dollar AS atau 100 juta yuan untuk pembangunan museum tersebut," kata Direktur Utama The China Tibetan Tea Union Company Ltd Wang Huan.
Andai terealisasi, museum tersebut adalah pertama di wilayah China yang fokus pada budaya minum teh Tibet. Budaya itu sudah tercatat sejak zaman Dinasti Tang pada tahun 618-907.
Teh Tibet, khususnya saat itu, menjadi komoditas penting di jalur perdagangan di kawasan barat daya China. Jalur perdagangan dengan transportasi andalan kuda tersebut membentuk kehidupan sosial, budaya, dan perekonomian di situ.