Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Karangasem Belum Digarap Maksimal

Kompas.com - 21/11/2011, 17:12 WIB

AMLAPURA, KOMPAS.com - Potensi daerah Karangasem, Provinsi Bali, khususnya sektor pariwisata dan pertanian belum digarap maksimal, sehingga ke depan perlu dibangkitkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Kita akui saat ini  penataan dan penggarapan belum maksimal dilakukan untuk menggarap potensi Karangasem," kata Wakil Bupati Karangasem, I Made Sukerana di Amlapura, Senin (21/11).

Saat ini  tiga kawasan wisata yakni Candidasa, Taman Ujung dan Tulamben sedang ditata dan dikembangkan. Menurut Sukarana, kawasan Tulamben sudah banyak akomodasi wisata terbangun termasuk beberapa hotel cukup besar yang memanfaatkan potensi khusus menyelam atau diving untuk menjaring wisatawan.

Bahkan di kawasan tersebut disinyalir ada enam jenis ikan yang belum memiliki identitas sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi penyelam. Keterbelakangan Karangasem dalam bidang pariwisata adalah aspek transportasi, seperti untuk menuju kawasan Tulamben masih relatif jauh.

Untuk itu kebijakan membangun sarana jalan by pass jika perlu agar bisa dirintis di Kecamatan Kubu sehingga faktor kesulitan akomodasi tersebut dapat dipecahkan. Selama ini wisatawan yang menginap sekitar 30 sampai 40 persen sisanya kembali dan menginap di Denpasar.

Berkaitan dengan kebijakan mengembangkan wisata spiritual dan desa wisata Sidemen, Tenganan dan Budakeling, Pemkab Karangasem memperketat perizinan pembangunan kafe, klub malam maupun diskotek karena bertentangan dengan wisata spiritual. Wisatawan yang hendak dijaring adalah wisatawan yang ingin mencari ketenangan, jika ingin ramai-ramai dipersilakan ke kawasan Kuta.

Di bidang pertanian, Wabup menyadari sejauh ini belum mampu menjadikan potensi pertanian arti luas yang cukup menonjol di Karangasem bersinergi dengan sektor pariwisata agar saling mendukung, di mana selama ini segala keperluan pariwisata belum bisa disuplai dari sektor pertanian Karangasem.

Ke depan pola tersebut bakal terus digarap misalnya menciptakan sinergi menggarap kebutuhan wisatawan kapal pesiar untuk dapat berbelanja berbagai kebutuhan di Karangasem.

Demikian pula semua hotel yang ada di Karangasem juga belum sepenuhnya bergantung dari pemasok hasil bumi Karangasem untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang menginap. "Jika itu bisa dilakukan maka peningkatan perekonomian Karangasem bakal semakin berkembang pesat," katanya.

Untuk kebijakan dalam pengembangan prasarana ekonomi, dilakukan pembatasan terhadap pembangunan pasar modern tetapi pasar tradisional terus didorong dalam upaya menggerakkan potensi ekonomi desa, dengan tujuan dapat mensuplai berbagai hasil bumi ke akses pasar.

Sedangkan pembangunan pasar seni ditujukan untuk mensinergikan prospek keberadaan dermaga pelabuhan kapal pesiar Tanah Ampo dengan sektor riil yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan pola seperti itu, tambah Sukarana, manakala sudah bisa diwujudkan kelak Karangasem diharapkan nantinya mampu  mewujudkan tujuan Visit Karangasem 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com