Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Mbalata, Menyepi Bersama Alam...

Kompas.com - 06/12/2011, 14:15 WIB

KOMPAS.com - Di jalur lintas Flores antara Bajawa di Ngada dan Ruteng di Manggarai, sebuah jalur ke arah pantai selatan dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai Mbalata Beach. Pantai ini hampir tersembunyi dari peluang untuk menikmati kedamaian masyarakat agraris dan nelayan yang membaur di Desa Watunggene, Kotakomba, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.

Seperti Bajawa, dimana kotanya menawarkan sentuhan kehangatan masyarakat, Mbalata juga serupa dan hampir sempurna untuk tempat beristirahat dengan nuansa alam pantai dan kebun masyarakat yang bermahkotakan pemandangan kaki Gunung Inerie.

Sawah di tepi kanan dan Sungai Wae Lengga di tepi kiri telah mempertemukan hutan tropis dengan laut lepas bernama Sawu. Inilah reklame alami yang menggambarkan sajian Mbalata tawarkan untuk tamunya.

Kerbau yang bertanduk panjang merumput di tengah sawah seperti gambaran hidup Pulau Flores ratusan tahun lalu dimana tengkorak dan tanduknya seakan mahkota kekuasaan kerajaan kuno di pulau ini. Seratus meter sebelum bibir pantai, pohon kelapa, lontar dan aren mulai menyambut, sambil menawarkan pemandangan yang sulit ditolak. Warga sekitar sedang mengolah air nira dari lontar untuk dibuat sopi atau moke, minuman beralkohol khas tanah Flores.

Mbalata menyuguhkan pasir putih dari sebelah timur hingga muara Sungai Wae Wole. Di hari yang tak ramai, pantai ini hampir tak tersentuh kaki kecuali nelayan setempat. Di sebelah barat muara sungai, pantai berpasir hitam membentang seperti beranda rumah yang luar biasa luasnya. Semua ini milik mereka yang meluangkan saat-saatber petualang dan memilih Mbalata sebagai rest area-nya.

Sebenarnya, ini bisa saja menjadi sebuah kesenangan pribadi bagi mereka yang berjiwa petualang alam yang sejati. Setelah melalui seharan penuh mengukur langkah kaki dari Bajawa ke Belaraghi maka lanjutkan kegilaan itu hingga Aimere.

Dari pantai Aimere, petualang memanjakan dirinya dengan segala penat, lebam dan kekakuan otot di sebuah cottage yang terdiri dari lima buah bungalow bambu yang dibina di tengah kebun kecil. Mbalata Beach Inn Cottages seperti pelarian dari kesibukan kerja menuju sebuah petualangan puncak dan terus hingga titik ia dapat merebahkan diri dalam kedamaian alam pedesaan untuk mengibarkan kembali jiwa petualangnya.

Di cottage ini, tamu bersatu dengan masyarakat setempat untuk memakan sayuran dari kebun di depan kamar tidurnya, membakar ikan laut, dan minum dari air dari sumur hutan hujan tropis. Itu belum cukup... menghanyutkan diri dalam perbincangan panjang bersama pengelana lain di depan kopi yang ditumbuk siang tadi atau sopi yang masih manis dari air nira dari kebun sebelah.

Kenikmatan berlanjut, layar lebar pun tebuka tepat di hadapan menyajikan sunset yang mengubah awan seperti kain diterpa angin hingga warnanya berubah setiap jengkalnya. Mbalata cukup bagi Anda ingin memahami jiwa petualang atau sedang mencoba menemukannya.

Tips

Pantai Mbalata berjarak 42 km dari Borong, ibukota Kabupaten Manggarai Timur. Berkendara ke sini jarak antara keduanya ditempuh dalam 1 jam saja.

Mbalata Beach Inn Cottages memiliki restoran yang berdiri ditepi pantainya yang lebam. Makanan semuanya didapatkan dari sumber komoditi di sekitarnya, termasuk ikan laut yang dibeli dari nelayan setempat. Program ecotourism yang tersedia salah satunya adalah membersihkan pantai bersama anak sekolah setempat dan setelahnya menyumbangkan buku atau alat tulis. Harga per kamar yang sangat eksklusif dan bergaya resort mulai dari Rp 350.000 hingga Rp 450.000. (Angke/Him)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Travel Update
    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Travel Update
    Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

    Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

    Hotel Story
    Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

    Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

    Travel Update
    5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

    5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

    Jalan Jalan
    Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

    Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

    Travel Update
    4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

    4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

    Jalan Jalan
    Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

    Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

    Travel Update
    5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

    5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

    Jalan Jalan
    Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

    Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

    Travel Update
    Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

    Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

    Jalan Jalan
    Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

    Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

    Travel Update
    Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

    Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

    Travel Tips
    Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

    Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

    Travel Update
    5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

    5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com