Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tun Sri Lanang Satukan Indonesia-Malaysia

Kompas.com - 08/12/2011, 16:15 WIB
Mukhamad Kurniawan

Penulis

BIREUN, KOMPAS.com- Tun Sri Lanang, tokoh sejarah Melayu, dinilai sebagai sosok pemersatu negeri serumpun Indonesia dan Malaysia. Jejak peninggalan dan keturunannya menguatkan kesimpulan tersebut.

Latar belakang itu menjadi salah satu alasan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala serta Yayasan Tun Sri Lanang dan Masyakat Sejarah Indonesia menggelar seminar ketokohan Tun Sri Lanang di Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam, Kamis (8/12/2011).

Tun Sri Lanang bernama asli Tun Muhammad dan bergelar Dato' Bendahara Tun Muhammad dan Orang Kaya Seri Paduka Tun Seberang. Sebelum memimpin Negeri Samalanga (Bireuen) tahun 1615-1659, Tun Sri Lanang merupakan seorang Bendahara (Perdana Menteri) Kerajaan Pahang.

Kepindahannya ke Aceh terkait keberadaan Aceh sebagai kesultanan besar yang mampu melawan kekuatan Portugis di Malaka secara berkesinambungan. Akan tetapi, perlawanan itu harus dibayar mahal dengan jatuhnya banyak korban jiwa. Populasi rakyat Aceh pun merosot.

Oleh karenanya, Sultan Aceh yang saat itu dipimpin Sultan Iskandar Muda berinisiatif membawa rakyat dan pemimpinnya dari wilayah kekuasaan ke Aceh, salah satu yang bermigrasi adalah Tun Muhammad (Tun Sri Lanang).

Tun Sri Lanang menurunkan garis keturunan di dua bangsa Malaysia dan Indonesia. Di Malaysia, keturunannya merupakan para sultan di Melayu, seperti Sultan Pahang, Sultan Johor, Sultan Trengganu, dan Sultan Selangor. Sementara di Aceh, Tun Sri Lanang menurunkan darah keberanian dan perjuangannya kepada Pocut Meuligoe, ahli waris ke-5, yang memimpin perlawanan terhadap Belanda hingga terusir dari Samalanga.

Terkait itu, Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala I Gde Pitana, berharap peran besar Tun Sri Lanang dan sejumlah peninggalannya dapat dijadikan untuk merevitalisasi memori kolektif kedua negara bangsa agar terjalin hubungan yang lebih baik.

Kerjasama keduanya sudah terlihat dalam proses pembangunan makam Tun Sri Lanang di Samalanga, Bireuen, beberapa tahun terakhir.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com