Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya "Mengincar" Turis Dalam Negeri

Kompas.com - 04/01/2012, 13:51 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasar-pasar seni yang biasa "cuek" dengan wisatawan domestik, sekarang harus berpikir ulang. Saat krisis ekonomi global di tahun 2009, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) meningkat, namun pengeluaran untuk berwisata per wisatawan berkurang.

"Tahun 2009, wisnus (wisatawan nusantara) jumlahnya naik, tapi pengeluaran juga naik. Ini kekuatan ekonomi dalam negeri," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (4/1/2012).

Mari memaparkan, pengeluaran wisatawan nusantara setiap tahunnya selalu naik. Pada tahun 2010, pengeluaran wisatawan nusantara sebesar Rp 150 triliun. Bandingkan dengan penerimaan devisa negara dari wisman di tahun 2010 sebesar 7,6 miliar dollar AS.

"Wisman banyak pengeluarannya adalah untuk restoran, suvenir, dan jasa seni dan budaya, ini selain angkutan," ujar Mari.

Sementara itu, lanjutnya, pengeluaran wisatawan nusantara sebagian besar dihabiskan di restoran dan berbelanja. "Wisatawan domestik, pengeluaran di restoran. Shopping lebih kuat daripada wisman, mencapai 14 persen. Seperti branded goods di Jakarta, banyak yang belanja dari luar daerah Jawa. Daya beli dalam negeri kuat sekali," jelas Mari.

Pengeluaran-pengeluaran ini, kata Mari, berkaitan erat dengan ekonomi kreatif dan tampak menonjol untuk kuliner dan belanja. Sehingga, menurut dia, wisata belanja dan kuliner, menjadi salah satu yang difokuskan di tahun 2012.

Mengenai kawasan destinasi wisata yang menjadi favorit, meski Bali selama ini dipandang sebagai destinasi wisata favorit di Indonesia, data statistik BPS menunjukkan Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, merupakan tiga besar destinasi yang paling banyak menerima kunjungan dari wisatawan nusantara.

Adapun wisatawan nusantara yang paling "doyan" melakukan perjalanan berasal dari Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jakarta. Daerah-daerah yang paling jarang melakukan perjalanan keluar dari provinsinya sendiri adalah Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com