Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpedas-pedas di Cibiuk

Kompas.com - 17/01/2012, 14:51 WIB

Oleh: Yulia Sapthiani

SAMBAL Cibiuk bukan sembarang sambal. Selain punya nilai sejarah, rasanya juga wow...! Segar, tanpa jejak rasa panas di mulut.

Dari kisah turun-temurun, seperti yang diceritakan Manajer Rumah Makan (RM) Cibiuk di Jalan 0to Iskandar Dinata, Garut, Endang Sambas, sambal Cibiuk adalah warisan dari Sheikh Jafar Sidik, tokoh yang disejajarkan dengan wali karena menyebarkan agama Islam di Garut pada abad ke-18.

Setiap kali menyebarkan ajaran agama di rumahnya, Jafar Sidik selalu menjamu tamunya dengan makanan, termasuk sambal yang dibuat salah satu putrinya, Eyang Fatimah. Dari cerita inilah, Fatimah dikenal sebagai orang pertama yang membuat sambal Cibiuk.

Sejak zaman itu pula, hingga sekarang, konon cita rasa sambal Cibiuk tak berubah, yaitu pedas tanpa meninggalkan jejak rasa panas di mulut, sekaligus segar. ”Itu karena cabai rawitnya adalah cabai rawit pilihan,” kata Sambas, sedikit mengungkapkan rahasia sambal Cibiuk yang tak meninggalkan panas di mulut itu.

Selain cabai rawit berukuran besar, atau yang sering disebut cengek domba oleh orang Sunda, bahan lain untuk membuat sambal Cibiuk adalah tomat, kemangi, bawang merah, kencur, garam, dan terasi. Namun, tak seperti sambal pada umumnya yang diulek halus, sambal Cibiuk diulek kasar. Maka, potongan tomat mengkal dan lembaran daun kemangi yang masih utuh membuat sambal ini lebih terlihat seperti lalap.

Ada beberapa variasi sambal yang disediakan rumah makan yang sudah tersebar ke beberapa kota di Jawa Barat dan Jakarta itu. Dalam daftar menunya, di antaranya ada sambal asli Cibiuk hijau, sambal asli Cibiuk merah, dan sambal ceurik yang rasanya ekstra pedas.

Sambal hijau, yang menjadi favorit konsumen, dibuat dari tomat hijau dan cabai rawit hijau atau kekuningan. Sementara sambal merah berbahankan cabai rawit dan tomat merah.

Lalu, demi memenuhi permintaan pelanggan yang tak puas dengan pedasnya sambal hijau dan merah, dibuatlah sambal ceurik dengan rasanya yang ekstra pedas. Saking pedasnya, bisa-bisa Anda dibuat ceurik (nangis) saat mencicipi sambal ini.

”Bahan sambal ceurik sebenarnya sama seperti sambal yang lain. Hanya saja, komposisi cabai rawitnya lebih banyak dan diulek lebih halus,” kata Sambas.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com