Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Segarnya Kuah Laksa Pak Inin

Kompas.com - 25/01/2012, 11:35 WIB

HAMPIR di setiap rute sepeda alam bebas ada tempat peristirahatan berupa warung-warung kampung dengan menu lezat. Beberapa tempat peristirahatan yang kondang di kalangan pesepeda adalah Warung Laksa Pak Inin di Cihideung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Warung ini berada sekitar 5 kilometer selepas Cijulang, kaki Gunung Salak.

Warung ini menjadi tempat pelepas lelah pesepeda yang menyusuri jalur dari Bogor ke Tajurhalang. Penjualnya, Inin (42), merupakan generasi ketiga penjual laksa. Kakek dan ayahnya sudah lebih dulu berjualan laksa di Kota Bogor. Harga yang ditawarkan Rp 5.000 per porsi.

Menikmati laksa Pak Inin yang dimasak dengan kayu bakar ini, rasa lelah menjadi berkurang, terutama setelah menyesap kuah kuning laksa dengan campuran serundeng. Selain itu, untuk membuat kuah laksa meresap ke bihun, Inin beberapa kali menuangkan kuah ke bihun, mengeluarkan kuah, lalu menuangkannya lagi. Baru setelah itu, laksa disajikan.

”Kalau hari Sabtu-Minggu, banyak orang yang habis bersepeda mampir makan ke sini,” tutur Inin.

Gabus pucung

Tempat peristirahatan berikutnya yang sama kondangnya adalah warung gabus pucung di Kelurahan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos, Kota Depok. Warung ini mulai terkenal sejak tujuh tahun silam, sejak penggemar sepeda memakainya sebagai tempat peristirahatan.

Asih (35), pemilik warung ini, menyajikan masakan andalannya, yaitu pindang gabus. Pindang gabus dimasak menggunakan keluak, seperti rawon, dengan cabai utuh dan disajikan panas. Kenikmatannya semakin lengkap dengan sayuran daun pohpohan, pucuk jambu mede, dan kemangi. Harga satu paket sajian ikan gabus ini Rp 15.000.

Setiap hari, dia menyiapkan 20 kilogram ikan gabus. Pada hari Sabtu dan Minggu, 35 kilogram ikan gabus laris manis. Sejak buka pukul 07.00, ikan gabusnya selalu habis sebelum pukul 14.00 setiap hari. Asih juga melayani pesanan dari pedagang makanan di Cibubur dan Jakarta. Mereka membeli masakan Asih dan menjualnya kembali. (GAL/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com