Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyepi, Pintu Gerbang Wonokitri Menuju Bromo Ditutup

Kompas.com - 22/03/2012, 07:54 WIB

PASURUAN, KOMPAS.com - Akses jalan menuju obyek wisata Gunung Bromo lewat Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, ditutup total selama Hari Raya Nyepi. Kepala Desa Wonokitri, Aidarmiwati yang dihubungi dari Pasuruan, Rabu (21/3/2012 menjelaskan, selama Hari Raya Nyepi pintu gerbang Desa Wonokitri akan ditutup total. Portal pintu gerbang akan ditutup mulai Jumat (23/3/2012) dini hingga Sabtu (24/3/2012) dini hari.

Aidarmiwati mengatakan, penutupan pintu gerbang masuk Desa Wonokitri dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada umat Hindu Suku Tengger melaksanakan Catur Berata Penyepian secara hikmat. Untuk itu ia meminta warga lain khususnya para wisatawan yang akan ke Bromo bisa memakluminya.

Desa Wonokitri merupakan desa tertinggi di Gunung Bromo dengan posisi sebagai pintu gerbang utama memasuki kawasan wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) lewat Pasuruan.

Secara resmi memang tidak ada penutupan obyek wisata unggulan Jawa Timur tersebut, namun dengan ditutupnya portal pintu gerbang Desa Wonokitri, wisatawan yang akan mengunjungi Gunung Bromo lewat Pasuruan tidak bakal bisa memasukinya.

Menjelang Hari Nyepi, aktivitas umat Hindu Suku Tengger di Gunung Bromo tampak meningkat. Pada hari Rabu (21/3/2012) umat Hindu Suku Tengger melaksanakan awal prosesi perayaan Hari Raya Nyepi yakni upacara Melasti di sumber air Widodaren yang berada di Gunung Bromo.

Pada Kamis (22/3/2012) umat Hindu Suku Tengger juga akan melaksanakan upacara Pecaruan di masing-masing desa, dilanjutkan upacara Pecaruan Agung atau Tawur Agung Kesanga secara terpusat di Tosari, kemudian mengarak boneka raksasa Ogoh-ogoh keliling desa, dan membakarnya di masing-masing desa.

Umat Hindu Suku Tengger yang telah bersih dirinya, baik fisik maupun batinnya, kemudian mulai Jumat (23/3/2012) hingga Sabtu (24/3/2012) dini hari melaksanakan Catur Berata Penyepian, dengan melakukan pantangan yakni "Amati Geni" (tidak menyalakan api), "Amati Karya" (tidak bekerja), "Amati Lelungaan" (tidak bepergian), dan "Amati Lelanguan" (tidak bersenang-senang).

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Probolinggo,Tutug Edib Utomo yang dihubungi secara terpisah mengatakan, selama perayaan hari Raya Nyepi tidak ada penutupan pintu gerbang kawasan wisata Gunung Bromo di Probolinggo. "Pintu gerbang laut pasir di Cemorolawang, tidak ditutup selama hari Raya Nyepi," kata Tutug Edi Utomo.

Namun Tutug mengimbau kepada para wisatawan yang mengunjungi Gunung Bromo agar tetap menghormati umat Hindu Suku Tengger yang sedang melaksanakan Hari Raya Nyepi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com