Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bromo Dapat Limpahan Wisatawan Bali

Kompas.com - 23/03/2012, 22:26 WIB
Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Selama hari raya Nyepi, wisata Bali berhenti sejenak karena untuk menghormati umat Hindu, tidak ada yang boleh beraktivitas selama sehari semalam. Sebaliknya, obyek wisata lainnya malah ramai dikunjungi wisatawan, bahkan mendapat limpahannya.

Salah satu obyek wisata yang ramai dikunjungi adalah Gunung Bromo. Meski banyak umat Hindu Tengger di sana, aktivitas wisata tidak ditutup sama sekali seperti di Bali selama Nyepi.

"Warga Tengger yang Hindu berdiam diri Nyepi di rumah masing-masing. Yang non-Hindu tetap beraktivitas seperti biasa. Yang bekerja di pariwisata tetap memberikan pelayanan, namun tetap menghormati warga Hindu," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo, Jumat (23/3/2012).

Menurut Kepala Resort Pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Subur, serbuan wisatawan mulai sejak Kamis (22/3/2012) dan diperkirakan akan terus ramai sampai Minggu (25/3/2012).

Kata Subur, jika sedang ramai, dalam sehari wisatawan bromo bisa mencapai 20.000 orang dalam sehari. Pada tahun baru lalu menembus angka 20.000 pengunjung.

Subur menambahkan, ada sejumlah hal yang menyebabkan wisata Bromo dari jalur Probolinggo ramai di Hari Nyepi. Utamanya, karena akses menuju Bromo dari arah Pasuruan ditutup di Desa Wonokitri, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Sebab, warga Hindu di desa tersebut sedang menjalani Nyepi di rumah masing-masing.

Kondisi itu diperkuat dengan limpahan wisatawan dari Bali selama hari raya Nyepi berlangsung. Bromo pun menjadi pelarian wisatawan dari Bali. Kamar hotel juga penuh.

Ketua Paguyuban Hotel dan Restoran (PHRI) Kabupaten Probolinggo dan ketua paguyuban hotel dan restoran di kawasan Bromo (Casagrende) Digdoyo Djamaluddin mengungkapkan, kamar hotel yang tergabung dalam Casagrende penuh sampai 24 Maret ini.

"Sebanyak 75 persen tamu yang menginap adalah limpahan tamu Nyepi dari Bali," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com