Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maret-April Paling Tepat Gowes di Sulawesi

Kompas.com - 29/03/2012, 07:34 WIB

KOMPAS.com - Pagi ini bening sekali. Saya duduk di tepian pantai berbatu di seberang penginapan. Lautan tenang. Riaknya seperti menepuk-nepuk bebatuan saat pecah di pantai.

Sesekali kawanan ikan terbang melompat di permukaan air. Di langit, burung gagak dan elang bondol berkejaran. Matahari masih malu-malu sembunyi di balik awan sisa-sisa musim barat.

Gumpalan awan seperti itu yang menemani perjalanan bersepeda kami sejak dari Makassar. Mereka meredam garangnya sengatan mentari bumi Celebes, terutama mendekati garis Khatulistiwa di daerah perbatasan Sulsel-Sulteng. Awal Maret hingga April mungkin memang saat yang paling pas untuk bersepeda di Sulawesi.

Suasana di Padapu, Kecamatan Podi, Kabupaten Tojo Una-una ini benar-benar damai dan menenangkan. Saya jadi teringat obrolan dengan Ronald Sumual, anak pemilik penginapan, semalam.

Di dekat Padapu, ada pertambangan nikel dan bijih besi. Material alam itu diambil dari kawasan sekitar kaki Gunung Katopas dan dialirkan ke tepi laut menggunakan conveyor.

"Sempat ada rencana membuka hutan untuk dibuat jalan. Tapi masyarakat menolak karena khawatir akan merusak lingkungan," tutur Ronald.

Saat ini ada rencana lain  membangun pelabuhan khusus untuk kepentingan penambangan. Jika pelabuhan itu jadi, diharapkan Padapu berkembang lebih hidup. Namun akankah ketenangan alami kawasan itu terusik dengan adanya pelabuhan. Kami berdoa hal itu tidak terjadi.

Warga masih ingat akan bencana banjir besar Sungai Podi yang terjadi tahun 2001. Sisa banjir masih terlihat sebelum kita memasuki Padapu berupa endapan pasir coklat dan material bebatuan yang menutupi jalan. Sungai jadi sangat lebar merusak daerah sepanjang alirannya.

Saya lalu beranjak ke sungai di samping penginapan dan mandi sepuasnya. Sungai-sungai kecil yang kami lalui sepanjang perjalanan airnya jernih, bahkan setelah melalui permukiman penduduk. Ini menandakan hutan di kawasan hulu relatif terjaga keasriannya.

Selesai mandi, kami semua membenahi barang-barang dan memasukkannya ke dalam pannier. Selasa (13/3/2012) itu, kami lanjutkan perjalanan menuju Ampana sejauh 58 kilometer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com