Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI: Angkutan Umum Bisa Dibatasi Kuota BBM per Hari

Kompas.com - 07/05/2012, 08:37 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sudaryatmo, berpendapat, pembatasan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi per kendaraan per hari memungkinkan untuk diterapkan ke angkutan umum. Hal ini telah diterapkan di India.

"Ya kalau di India, angkutan umum itu BBM-nya bersubsidi. Dia dibatasi kuota per hari," sebut Sudaryatmo kepada Kompas.com, di Jakarta, Minggu (6/5/2012).

Dikatakannya dia, cara yang dipakai di India cukup sederhana yakni angkutan umum hanya bisa membeli BBM bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang berada di jalur trayeknya.

Angkutan umum pun dibatasi kuota konsumsinya per hari, misalnya saja 50 liter untuk sekian rit. Dan, ada sistem yang mengkoneksikan SPBU-SPBU di jalur trayeknya dengan terminal.

"Dia terhubung antara stasiun tujuan dan stasiun (asal). Misalnya kayak metromini 69 jurusan Blok M- Ciledug, dia hanya bisa beli BBM bersubsidi di koridor tersebut. Terus ada kamera yang dipasang di terminal Blok-M dan Ciledug," papar Sudaryatmo.

Ia mengatakan, data konsumsi BBM sebuah angkutan umum hanya ada pada jalur trayeknya. Sehingga angkutan tersebut tidak bisa mengisi BBM di luar koridornya. "Di luar jalan itu datanya nggak ada," sambungnya.

Jadi, kata Sudaryatmo, pembatasan konsumsi BBM bersubsidi per kendaraan per hari sangat mungkin untuk dilakukan pada angkutan umum. "Orang Pemerintah juga tahu karena dia studi bandingnya di sana. Tapi saya nggak tahu dia nggak berani mengambil keputusan," pungkas dia.

Sebelumnya, anggota Komisi VII DPR RI, Satya Widya Yudha, mengusulkan agar pemerintah mematok konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk setiap mobil pribadi per harinya. Salah satu caranya adalah dengan penggunaan kartu pengendali.

"Itu harus mobil pribadi dijatah per kendaraan per hari," ucap Satya ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (19/4/2012).

Menurut Satya, penjatahan konsumsi BBM bersubsidi per mobil per hari penting demi keberhasilan rencana pemerintah untuk menghemat konsumsi BBM bersubsidi yang dipatok hanya 40 juta kiloliter pada APBN-Perubahan 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com