Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudeg Kering "Yu Djum" yang Bikin Ketagihan

Kompas.com - 30/06/2012, 07:15 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Kalau Anda ke Yogyakarta, wisata kuliner gudeg tentu menjadi tujuan utama untuk dinikmati. Di daerah Wijilan, di pusat kota Yogyakarta, sudah lama dikenal sebagai "kampung gudeg". Pemandangan di kiri dan kanan sepanjang jalan ini adalah adalah penjual gudeg.

Karena lebih suka gudeg kering, maka tujuan saya adalah gudeg Yu Djum. Gudeg ini telah melegenda hampir 40 tahun, terutama karena memiliki kelebihan pada sajian nangkanya yang benar-benar kering, berwarna kecoklatan, dan rasanya tidak terlalu manis di lidah.

Sambal goreng kreceknya juga kering. Dengan campuran kacang tolo pedas, asin dan berwarna merah, rasanya sangat cocok dinikmati dengan nasi gudeg. Apalagi, ditambah telor rebus yang  berwarna kecoklatan dan kuah ayam arehnya yang semakin menambah rasa nikmat sajian khas Yogyakarta ini.

Menu paling banyak diminati pengunjung untuk dibawa pulang adalah gudeg lengkap dalam kendil, yang terdiri dari gudeg, krecek, telor, dan ayam. Harga gudeg ini cukup mahal, antara Rp 150.000 sampai Rp 200.000 untuk ayam satu ekor dan telur 10 buah.

Gudeg memang masakan khas Yogyakarta, yang terdiri dari rebusan nangka muda dan santan. Warna makanan ini menjadi kecoklatan karena direbus dengan campuran daun jati. 

Gudeg Yu Djum juga tahan lama walaupun dibawa ke luar kota. Itu karena gudeg ini sengaja dimasak kering dan bisa tahan tiga hari jika dimasukkan dalam kulkas. Saat akan dimakan, guded cukup dikukus. Dijamin, rasa gudegnya tetap enak dinikmati.

Masuk ke warung Yu Djum, pengunjung harus duduk secara lesehan. Penjualnya duduk di bangku pendek atau dingklik. Pembeli bisa melihat langsung lauk yang akan dipesan.

Harga nasi gudeg krecek dan telur saja cukup mahal untuk ukuran kota pelajar ini, yaitu sekitar Rp 10.000. Jika memesan dengan tambahan ayam dada, harganya bisa sampai Rp 30.000 per porsi gudeg lengkap. Tapi, rasanya dijamin nikmat sesuai harganya.

(Asita DK Suryanto, asita@djojokoesoemo.com)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com