Festival Ulundanu Digelar Selama 2 Bulan

TABANAN, KOMPAS.com - Guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke obyek wisata Pura Ulundanu Beratan, Tabanan, Bali, warga setempat menggelar Festival Ulundanu Beratan. Festival yang baru pertama kali digelar ini, rencananya akan menjadi agenda tahunan.

Festival ini digelar pihak pengelola obyek wisata Ulundanu bersama warga dari 18 desa adat di wilayah Ulundanu Beratan. Festival Ulundanu ini digelar selama dua bulan yakni mulai  4 Juli sampai 31 Agustus 2012.

"Selama dua bulan pelaksanaan festival, kita menampilkan aneka jenis tarian, okokan, joged, serta gambelan tradisonal. Pentas seni kita gelar setiap hari Minggu dan pada saat hari libur nasional," kata Manajer Obyek Wisata Ulundanu Beratan, Made Mustika, di Bedugul, Selasa (21/8/2012).

Festival Ulundanu Beratan yang pertama kali ini, menurut Mustika, bertujuan mempromosikan obyek wisata Pura Ulundanu Beratan dan sekaligus untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke tempat ini. Dengan tiket masuk Rp 10.000 saat ini obyek wisata Pura Ulundanu Beratan dikunjungi 1.000 hingga 1.500 wisatawan per hari. Jumlah ini meningkat 4 hingga 5 kali lipat saat musim liburan.

Pura Ulun Danu Beratan atau yang kerap disingkat penyebutannya menjadi Pura Ulun Danu, berada di dataran tinggi Bedugul yakni sekitar 1.239 meter di atas permukaan laut (dpl). Kondisi ini membuat lingkungan pura cukup sejuk, dengan temperatur udara antara 18-22 derajat celcius. Selain itu, lansekap Danau Beratan yang asri juga menambah suasana indah di tempat ini.

Dalam Lontar Babad Mengwi dituturkan Pura ini didirikan seorang bangsawan bernama I Gusti Agung Putu yang merupakan pendiri Kerajaan Mengwi. Dalam Lontar Babad Mengwi juga disebutkan bahwa pendirian pura ini dilakukan kira-kira sebelum tahun 1556 Saka atau 1634 Masehi atau sekitar satu tahun sebelum berdirinya Pura Taman Ayun Mengwi, pura lain yang juga didirikan oleh I Gusti Agung Putu. (dev)