Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Sepeda Motor Tidak Ideal

Kompas.com - 24/08/2012, 19:09 WIB
Herlambang Jaluardi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com-Jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor selalu bertambah dari setiap tahun. Berdasarkan penghitungan di pos pemantauan Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung di Nagreg,  jumlah pengendara motor lebih mendominasi jalan.

"Pengguna jalur selatan Jawa Barat untuk mudik bertambah sekitar 14 persen dibandingkan 2011. Pertambahan jumlah itu, disumbang sebanyak 80 persen oleh pemudik dengan sepeda motor," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dicky Saromi, Jumat (24/8/2012) saat meninjau kondisi arus balik di Nagreg.

Kendati demikian, banyaknya pengendara motor selama arus mudik juga menyumbang angka korban jiwa yang tinggi. Menurut Dicky, kendaraan roda dua yang ada di pasaran saat ini tidak dirancang untuk perjalanan jarak jauh yang membawa banyak barang bawaan.

Menurut dia, tantangan bagi pemerintah adalah menyiapkan sarana transportasi umum yang bisa mengangkut banyak penumpang. Salah satu moda yang potensial dikembangkan adalah kereta api.

"Jalur kereta api di Jawa Barat berpotensi untuk diubah menjadi jalur ganda. Dengan begitu, rangkaian kereta bisa ditambah sehingga pengguna jalan raya saat mudik bisa beralih menggunakan kereta," kata Dicky.

Moda transportasi umum lainnya, seperti bus, juga diharapkan ditingkatkan kenyamanannya sehingga bisa kembali jadi favorit bagi pemudik. Andri Suhendar (34), pemudik pengguna motor, mengatakan, masyarakat saat ini tidak banyak punya pilihan moda transportasi. Kalau pun ada, daya tampungnya terbatas.

Oleh karena itu, ia memilih memaksimalkan kendaraan pribadinya, sepeda motor, untuk dipakai pulang kampung ke Banjar bersama istri dan anaknya yang berumur enam tahun. "Tiket kereta api sudah habis diborong untuk jurusan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan mau naik bus, khawatir macet di jalan. Akhirnya pakai motor saja, walau harus lebih sering berhenti untuk istirahat," kata karyawan swasta di Bandung ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com