Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lomba Perahu Kora-kora Dimulai

Kompas.com - 13/09/2012, 17:07 WIB
Kontributor Halmahera, Anton Abdul Karim

Penulis

MOROTAI, KOMPAS.com - Rangkaian kegiatan untuk Sail Morotai berupa lomba dayung perahu kora-kora mulai dibuka, Kamis (13/9/2012). Belasan regu dari berbagai kabupaten/kota di Maluku Utara turut ambil bagian dalam lomba tersebut. Rata-rata para pendayung itu ternyara para nelayan yang setiap hari terbiasa melaut dengan perahu sampan.

Umfane (41), salah satu peserta lomba dayung perahu kora-kora asal Malifut, Kecamatan Malifut, Kabupaten Halmahera Utara mengaku semua rekan-rekannya yang ikut lomba dayung merupakan para nelayan yang ada di desa Malifut. Mereka berkeinginan mensukseskan Sail Morotai dengan keahlian mereka dalam hal mendayung.

"Kami semua ini berprofesi sebagai nelayan. Hampir tiap hari kami cari ikan di laut sehingga mendayung bagi kami bukan hal baru," ujar Umfane.

Tak hanya regu pendayung dari Malifut, regu pendayung dari kabupaten/kota lainnya juga ternyata merupakan para nelayan. "Iya pak, kami ini juga nelayan," timpal Iskandar (37), pendayung asal Morotai.

Puluhan regu pendayung mengambil bagian dalam lomba dayung perahu kora-kora ini. Lomba dayung ini berlangsung hingga Jumat besok. Panitia lomba menyediakan uang tunai sebesar Rp 50 juta sebagai hadiah bagi pemenang pertama. Berikut juga puluhan juta untuk pemenang kedua dan ketiga.

Kegiatan ini sangat ramai karena banyak warga yang menontonnya. Banyak warga yang terpukau dengan aksi-aksi para nelayan itu secara kompak mendayung dan berkejaran tampil di bagian paling depan. Sekitar seribuan penonton turut bersorak-sorak memberikan semangat pada para pendayung. Suasananya pun sangat meriah.

Lomba dayung perahu kora-kora ini dalam rangka mensukseskan pelaksanaan Sail Morotai 2012. Pelaksanaan lomba mengambil lokasi di pelabuhan Imam Lastori Daruba, Morotai dengan garis finis di pantai Army Doc, salah satu pantai bersejarah dalam PD II di Desa Pandanga. Pantai ini pada tahun 1944 lalu dijadikan sebagai pelabuhan dan penyeberangan kapal-kapal perang dari tentara Sekutu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com